kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ancaman decoupling AS dinilai tidak sesuai kondisi lapangan


Rabu, 24 Juni 2020 / 17:13 WIB
Ancaman decoupling AS dinilai tidak sesuai kondisi lapangan
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump listens to applause after signing an executive order on police reform during a ceremony in the Rose Garden at the White House in Washington, U.S., June 16, 2020. REUTERS/Leah Millis TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pembicaraan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan Donald Trump tentang decoupling atau pemisahan antara ekonomi negara yang dahulunya memiliki keterikatan kuat dengan China terus semakin merak.

Hal ini tentu bisa mengganggu ekonomi AS di tengah impor barang-barang AS di China yang terus meningkat, yang dibarengi dengan investasi dari perusahaan-perusahaan Amerika ke China terus bergerak.

Melansir artikel Reuters, Rabu (24/6) hal ini mengguncang sentimen pasar lantaran dapat menganggu ekonomi dunia. Penasihan perdagangan Gedung Putih Peter Navarro menilai pasar Asia ketakutan dengan pasar ini, lantaran kebijakan ini bisa menjadi penanda bahwa kesepakatan perdagangan AS-China sudah berakhir. Dampaknya, saham berjangka AS menurun, dolar naik dan indeks volatilitas turut meningkat.

Baca Juga: AS kerahkan militer secara besar-besaran di Laut China Selatan, begini respons China

Namun, Navarro meralat pernyataannya pada Senin malam (22/6) lalu dan mengatakan bahwa Dia merujuk pada kurangnya kepercayaan pasar antara AS dan China atas wabah virus corona. Presiden Donald Trump juga dengan cepat menegaskan di akun Twitter-nya bahwa kesepakatan dagang masih berlaku.

Hal ini sejatinya merupakan tindak lanjut atas pernyataan Trump yang mengatakan pada pekan lalu bahwa pemisahan total dari China adalah sebuah pilihan. Pernyataan ini praktis bertentangan dengan komentar Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer yang mengatakan kepada para pemangku kebijakan bahwa decoupling tidak realistis dilakukan.

Kebijakan yang diambil Trump menjelang pemilihan ulang Presiden memang mengarahkan genderang perang ke pemerintah China. Gedung China menyalahkan Beijing atas penyebaran virus corona yang telah menawarkan lebih dari 120.000 warga Amerika, lebih banyak dari negara mana pun.

Tetapi, pihak Trump juga menegaskan bahwa AS sangat mampu untuk meninggalkan China sebagai pemasok terbesarnya, walau bertentangan dengan kenyataan di lapangan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×