kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ancaman Iran: Teheran dapat memperkaya uranium hingga kemurnian 60% jika diperlukan


Selasa, 23 Februari 2021 / 07:31 WIB
Ancaman Iran: Teheran dapat memperkaya uranium hingga kemurnian 60% jika diperlukan
ILUSTRASI. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negaranya akan memperkaya uranium hingga 60% jika negara itu membutuhkannya. Official Khamenei Website/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan pada hari Senin (22/2/2021) bahwa Iran mungkin memperkaya uranium hingga kemurnian 60% jika negara itu membutuhkannya. Iran juga bilang, negaranya tidak akan pernah menyerah pada tekanan AS atas program nuklirnya.

Melansir Reuters, kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan, yang telah dilanggar sejak Amerika Serikat mundur pada 2018, membatasi kemurnian fisil yang dapat digunakan Teheran untuk memurnikan uranium pada level 3,67%, jauh di bawah angka 20% yang dicapai sebelum kesepakatan. Kesepakatan itu juga jauh di bawah 90%, yang cocok untuk digunakan dalam senjata nuklir.

“Tingkat pengayaan uranium Iran tidak akan dibatasi hingga 20%. Kami akan meningkatkannya ke tingkat apa pun yang dibutuhkan negara ... Kami dapat meningkatkannya menjadi 60%," kata Khamenei dalam siaran TV nasional Iran.

Dia menambahkan, “Pihak Amerika dan Eropa dalam kesepakatan itu telah menggunakan bahasa yang tidak adil terhadap Iran ... Iran tidak akan menyerah pada tekanan. Sikap kami tidak akan berubah,” kata Khamenei seperti yang dilansir Reuters.

Baca Juga: AS buka peluang diskusi dengan Iran demi kembali ke kesepakatan nuklir

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan komentar Khamenei terdengar seperti ancaman dan menolak untuk menanggapi apa yang dia gambarkan sebagai "hipotetis" dan "sikap".

Dia menegaskan kembali kesediaan AS untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Iran tentang kembali ke kesepakatan nuklir 2015.

Baca Juga: Joe Biden dapat peringatan, perang di Laut China Selatan bisa terjadi tahun ini

Pemerintahan Biden mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya siap untuk berbicara dengan Iran tentang rencana untuk kembali ke perjanjian yang ditinggalkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×