Sumber: Kompas TV | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
4. Dhaka, Bangladesh
Meski hanya menyumbang sekitar 0,3 persen emisi global, Bangladesh menghadapi dampak kenaikan permukaan laut yang sangat besar. Diperkirakan, sekitar 17 persen wilayah negara tersebut dapat tenggelam dan memaksa 18 juta penduduk mengungsi pada 2050.
5. Venesia, Italia
Kota Venesia tenggelam sekitar 0,2 sentimeter per tahun. Italia membangun sistem penghalang banjir Mose sejak 2003, namun proyek ini mengalami penundaan panjang.
Pada badai besar 2018, proyek senilai US$6,5 miliar itu belum rampung sepenuhnya, sehingga banjir yang terjadi menjadi yang terburuk dalam satu dekade.
6. Virginia Beach, Amerika Serikat
Wilayah ini mengalami salah satu laju kenaikan permukaan laut tercepat di Pantai Timur AS. NOAA memperkirakan kenaikan muka laut hampir 3,6 meter pada 2100.
7. Bangkok, Thailand
Bangkok tenggelam lebih dari 1 sentimeter per tahun dan diperkirakan berpotensi berada di bawah permukaan laut pada 2030. Untuk mitigasi, dibangun Chulalongkorn University Centenary Park seluas 4,5 hektare yang mampu menampung hingga 3,8 juta liter air hujan.
Baca juga: Benarkah Pulau Jawa Akan Tenggelam pada 2050? Ini Penjelasan BRIN
8. New Orleans, Amerika Serikat
Sebagian wilayah New Orleans mengalami penurunan tanah sekitar 5 sentimeter per tahun dan bahkan berada hingga 4,5 meter di bawah permukaan laut. Kota ini sangat rentan terhadap banjir dan kenaikan muka laut.
Tonton: Bea Keluar Emas Berlaku Mulai Tahun Depan, Begini Efeknya Terhadap Dominasi Antam
9. Rotterdam, Belanda
Sekitar 90 persen wilayah Rotterdam berada di bawah permukaan laut. Belanda mengembangkan berbagai solusi adaptasi, termasuk taman air, proyek Room for the River, dan penghalang badai raksasa.
10. Alexandria, Mesir
Pantai Alexandria terus tergerus akibat kenaikan permukaan laut Mediterania yang diperkirakan bisa naik hingga 60 sentimeter pada 2100, mengancam kota pesisir bersejarah ini.
Kesimpulan
Kenaikan permukaan laut dan penurunan muka tanah akibat perubahan iklim serta eksploitasi sumber daya yang tidak berkelanjutan menempatkan banyak kota pesisir dunia dalam ancaman serius. Jakarta, bersama sejumlah kota besar lain seperti Bangkok, Lagos, dan New Orleans, menghadapi risiko tenggelam pada akhir abad ini jika tidak ada intervensi dan kebijakan adaptasi yang kuat. Fenomena ini menegaskan urgensi penanganan perubahan iklim dan perencanaan kota yang lebih berkelanjutan.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul “10 Kota yang Terancam Tenggelam dan Lenyap pada 2100, Jakarta Masuk Daftar”.













