kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.576.000   -14.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.782   0,00   0,00%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Ancaman Nyata Perubahan Iklim: Kota-Kota Ini Berisiko Hilang pada 2100


Kamis, 25 Desember 2025 / 06:57 WIB
Ancaman Nyata Perubahan Iklim: Kota-Kota Ini Berisiko Hilang pada 2100
ILUSTRASI. Sejumlah kota di dunia diprediksi tenggelam, bahkan menghilang pada 2100 akibat kombinasi kenaikan permukaan laut dan penurunan muka tanah. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Sumber: Kompas TV | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Sejumlah kota di dunia diprediksi tenggelam, bahkan menghilang pada 2100 akibat kombinasi kenaikan permukaan laut dan penurunan muka tanah.

Peningkatan suhu global mendorong naiknya permukaan air laut, yang dampaknya kini mulai dirasakan kota-kota pesisir dataran rendah. Banjir besar kian sering terjadi, merusak permukiman dan infrastruktur, sekaligus memaksa pemerintah setempat mencari berbagai solusi adaptif untuk menghadapi ancaman tersebut.

Di sejumlah wilayah, tenggelamnya kota dipicu oleh naiknya muka laut yang perlahan menggerus kawasan pesisir, dikutip dari Earth Date pada 6 Februari 2024. Sementara itu, di wilayah lain, penurunan tanah terjadi akibat pengambilan air tanah secara berlebihan. Praktik ini memicu perubahan tekanan dan volume tanah, sehingga permukaan daratan terus mengalami amblesan.

Lantas, kota mana saja yang terancam menghilang pada akhir abad ini?

Kota-Kota yang Berpotensi Tenggelam dan Lenyap pada 2100

Berdasarkan data World Economic Forum, Jakarta termasuk salah satu kota dengan risiko tertinggi menghilang pada tahun 2100. Kondisi ini akibat penurunan muka tanah yang cepat dan kenaikan permukaan air laut.

Ibu kota Indonesia ini tenggelam beberapa sentimeter setiap tahun, dengan sebagian wilayah kota pelabuhan tersebut mengalami penurunan hingga 10 inci (25 cm) per tahun. Bahkan, saat ini, sebanyak 40 persen wilayah kota berada di bawah permukaan laut dan hanya dilindungi oleh tembok laut setinggi 6 kaki (2 meter).

Kondisi tersebut terutama dipicu oleh eksploitasi air tanah yang berlebihan serta urbanisasi yang tidak terkendali. Tanpa intervensi serius, sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi berada di bawah permukaan laut pada akhir abad ini.

Baca Juga: Ditekan Barat, China dan Rusia Justru Kian Solid

Ancaman tersebut menjadi salah satu alasan pemerintah merancang relokasi ibu kota ke Nusantara, Kalimantan Timur, sebagai bagian dari strategi pembangunan jangka panjang yang lebih berkelanjutan.

Namun, Jakarta bukan satu-satunya kota yang menghadapi ancaman eksistensial ini. Lagos di Nigeria mengalami erosi pesisir dan banjir besar yang semakin parah. Houston di Amerika Serikat juga menghadapi penurunan tanah akibat ekstraksi air tanah dalam jangka panjang.

Kondisi di kota-kota tersebut mencerminkan persoalan global yang sama, yaitu tekanan pembangunan perkotaan berlebihan, pemanfaatan sumber daya tidak berkelanjutan, serta dampak perubahan iklim terhadap wilayah pesisir.

Di Asia Tenggara, Bangkok turut masuk dalam daftar kota yang terancam tenggelam. Tanah di ibu kota Thailand ini terus menurun akibat beban urbanisasi dan berkurangnya cadangan air tanah.

Berikut sejumlah kota di dunia yang terancam tenggelam dan berisiko menghilang:

Baca Juga: Ditekan Barat, China dan Rusia Justru Kian Solid

1. Jakarta, Indonesia

Jakarta mengalami penurunan muka tanah hingga sekitar 17 sentimeter per tahun. Kondisi ini dipicu oleh pengambilan air tanah secara berlebihan yang mengubah tekanan dan volume tanah. Akibatnya, sebagian besar wilayah Jakarta diperkirakan berpotensi terendam air pada 2050.

Untuk mengurangi risiko banjir yang kian parah dan melindungi sekitar 10 juta penduduk, pemerintah Indonesia menyetujui rencana pemindahan ibu kota ke Nusantara, Kalimantan Timur.

2. Lagos, Nigeria

Kota Lagos memiliki garis pantai yang rendah dan terus mengalami erosi. Kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global menempatkan kota terbesar di Afrika ini dalam ancaman banjir serius.

Studi University of Plymouth pada 2012 menyebutkan bahwa kenaikan muka laut setinggi 1–3 meter akan berdampak “katastrofik” terhadap aktivitas manusia di wilayah tersebut.

3. Houston, Amerika Serikat

Sebagian wilayah Houston mengalami penurunan tanah sekitar 5 sentimeter per tahun akibat pengambilan air tanah yang berlebihan. Hal ini meningkatkan kerentanan kota terhadap bencana ekstrem, seperti Badai Harvey yang merusak hampir 135.000 rumah dan memaksa sekitar 30.000 orang mengungsi.

Baca Juga: Harga Emas, Perak dan Platinum Terkonsolidasi Pasca Cetak Rekor Tertinggi

4. Dhaka, Bangladesh

Meski hanya menyumbang sekitar 0,3 persen emisi global, Bangladesh menghadapi dampak kenaikan permukaan laut yang sangat besar. Diperkirakan, sekitar 17 persen wilayah negara tersebut dapat tenggelam dan memaksa 18 juta penduduk mengungsi pada 2050.

5. Venesia, Italia

Kota Venesia tenggelam sekitar 0,2 sentimeter per tahun. Italia membangun sistem penghalang banjir Mose sejak 2003, namun proyek ini mengalami penundaan panjang.

Pada badai besar 2018, proyek senilai US$6,5 miliar itu belum rampung sepenuhnya, sehingga banjir yang terjadi menjadi yang terburuk dalam satu dekade.

6. Virginia Beach, Amerika Serikat

Wilayah ini mengalami salah satu laju kenaikan permukaan laut tercepat di Pantai Timur AS. NOAA memperkirakan kenaikan muka laut hampir 3,6 meter pada 2100.

7. Bangkok, Thailand

Bangkok tenggelam lebih dari 1 sentimeter per tahun dan diperkirakan berpotensi berada di bawah permukaan laut pada 2030. Untuk mitigasi, dibangun Chulalongkorn University Centenary Park seluas 4,5 hektare yang mampu menampung hingga 3,8 juta liter air hujan.

Baca juga: Benarkah Pulau Jawa Akan Tenggelam pada 2050? Ini Penjelasan BRIN

8. New Orleans, Amerika Serikat

Sebagian wilayah New Orleans mengalami penurunan tanah sekitar 5 sentimeter per tahun dan bahkan berada hingga 4,5 meter di bawah permukaan laut. Kota ini sangat rentan terhadap banjir dan kenaikan muka laut.

Tonton: Bea Keluar Emas Berlaku Mulai Tahun Depan, Begini Efeknya Terhadap Dominasi Antam

9. Rotterdam, Belanda

Sekitar 90 persen wilayah Rotterdam berada di bawah permukaan laut. Belanda mengembangkan berbagai solusi adaptasi, termasuk taman air, proyek Room for the River, dan penghalang badai raksasa.

10. Alexandria, Mesir

Pantai Alexandria terus tergerus akibat kenaikan permukaan laut Mediterania yang diperkirakan bisa naik hingga 60 sentimeter pada 2100, mengancam kota pesisir bersejarah ini.

Kesimpulan

Kenaikan permukaan laut dan penurunan muka tanah akibat perubahan iklim serta eksploitasi sumber daya yang tidak berkelanjutan menempatkan banyak kota pesisir dunia dalam ancaman serius. Jakarta, bersama sejumlah kota besar lain seperti Bangkok, Lagos, dan New Orleans, menghadapi risiko tenggelam pada akhir abad ini jika tidak ada intervensi dan kebijakan adaptasi yang kuat. Fenomena ini menegaskan urgensi penanganan perubahan iklim dan perencanaan kota yang lebih berkelanjutan.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul “10 Kota yang Terancam Tenggelam dan Lenyap pada 2100, Jakarta Masuk Daftar”.

Selanjutnya: Skema Tadpole P2P Lending: Solusi atau Jebakan Finansial? Cek Pinjol Resmi OJK

Menarik Dibaca: Ternyata Ini 12 Kebiasaan yang Bisa Bikin Perut Buncit lo, Apa Saja?




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×