kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Android, kini tiga kali lebih berbahaya


Selasa, 21 Agustus 2012 / 14:31 WIB
Android, kini tiga kali lebih berbahaya
ILUSTRASI. JAKARTA,15/6-DUKUNGAN JAMKRINDO BAGI PELAKU UMKM. Pekerja memindahkan kerupuk setelah proses goreng di sebuah rumah industri Kerupuk Melati, Jakarta, Selasa (15/6/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dyah Megasari |

Kepopuleran Android sebagai sistem operasi mobile rupanya turut mengundang bahaya. Kaspersky Lab mengumumkan bahwa jumlah ancaman keamanan Android meningkat sebanyak tiga kali lipat di kuartal kedua tahun ini.

Pada kuartal pertama 2012, Kaspersky Lab mencatat kemunculan 5,441 malware baru yang menyasar platform mobile open source tersebut. Kuartal berikutnya, angka tersebut naik tajam menjadi 14,923 malware baru. Dibandingkan kuartal ketiga 2011, jumlah itu 15 kali lebih banyak.

Sekitar 25% malware Android yang ditemukan Kaspersky di perempat tahun kedua 2012 ini terdiri dari jenis trojan SMS yang dipakai untuk mencuri uang dari pengguna. Caranya adalah dengan mengirim SMS bertarif premium tanpa sepengetahuan si empunya perangkat.

Sebanyak 18% lainnya merupakan jenis backdoor yang memungkinkan penciptanya mengontrol perangkat Android korban.

"Untuk saat ini hanya 2% ancaman Android terdiri dari jenis Trojan Spy, tapi itu merupakan yang paling berbahaya karena bisa memberi akses ke rekening bank korban," tulis Kaspersky dalam laporannya.

Lebih lanjut, perusahaan keamanan komputer itu memperkirakan bahwa tren pertumbuhan angka malware di Android tak akan menurun. Sebaliknya, di masa depan, akan muncul malware "efektif dan berbahaya" yang mengincar pengguna Android.

Dilihat dari kecenderungan yang tengah berlangsung, para penjahat cyber diprediksi bakal segera beralih ke metode serangan yang lebih personal. Tujuan utama malware menjadi pencurian data rahasia untuk membobol kartu kredit korban. (Oik Yusuf/Kompas.com)




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×