Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan upaya untuk mengatasi penurunan angka kelahiran di negara terisolasi itu.
Reuters yang mengutip KCNA melaporkan, Kim menggambarkan tantangan tersebut sebagai "urusan rumah tangga semua orang".
Kim melontarkan komentar tersebut dalam sebuah acara untuk para ibu di Pyongyang pada hari Minggu (3/12/2023).
“Mencegah penurunan angka kelahiran dan pengasuhan anak yang baik adalah tugas rumah tangga yang perlu kita tangani saat bekerja dengan para ibu,” kata Kim pada acara tersebut.
The United Nations Population Fund memperkirakan bahwa pada tahun 2023, tingkat kesuburan, atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita di Korea Utara, berada pada angka 1,8, di tengah penurunan angka tersebut selama beberapa dekade terakhir.
Tingkat kesuburan masih lebih tinggi dibandingkan beberapa negara tetangga Korea Utara, yang juga sedang bergulat dengan tren penurunan serupa.
Baca Juga: Bukan Kemungkinan, Korea Utara: Perang dengan Korea Selatan Hanya Masalah Waktu!
Korea Selatan mengalami penurunan tingkat kesuburan ke rekor terendah 0,78 tahun lalu, sementara Jepang mengalami penurunan menjadi 1,26.
Menurunnya angka kelahiran di Korea Selatan telah menyebabkan kekurangan dokter anak. Sementara, ada satu kota yang mengadakan acara perjodohan untuk meningkatkan angka kelahiran.
Korea Utara, yang berpenduduk sekitar 25 juta orang, dalam beberapa dekade terakhir juga harus menghadapi kekurangan pangan yang serius, termasuk kelaparan mematikan pada tahun 1990an, yang sering kali disebabkan oleh bencana alam seperti banjir yang merusak hasil panen.
Baca Juga: Korea Utara Peringatkan Campur Tangan Terhadap Satelitnya Deklarasi Perang
Pemimpin Korea Utara berterima kasih kepada para ibu atas peran mereka dalam memperkuat kekuatan nasional.
“Saya juga selalu memikirkan ibu ketika saya kesulitan berurusan dengan partai dan pekerjaan negara,” kata Kim.