Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LATIHAN PERTAHANAN SIPIL KOREA SELATAN - Pada Rabu (23/8/2023), Korea Selatan akan meminta warga untuk menyingkir dari jalan-jalan seiring digelarnya latihan pertahanan sipil nasional pertama dalam enam tahun. Latihan ini dilakukan ketika Korea Utara membuat ancaman perang nuklir baru di semenanjung.
Melansir Bloomberg, menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan, rencananya latihan tersebut akan berlangsung selama 20 menit, yang dijadwalkan akan dimulai dengan sirene peringatan serangan udara pada pukul 14:00.
Setelah sirene berbunyi, pengemudi di area tertentu di Seoul akan diminta untuk parkir atau menepi, sementara pejalan kaki harus berpindah ke tempat aman terdekat atau tempat perlindungan bawah tanah selama sekitar 15 menit.
Latihan yang digelar pada hari ini juga bersamaan dengan latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan, yang dikenal sebagai Ulchi Freedom Shield yang dimulai pada hari Senin.
Mengutip Reuters, Korea Utara secara tegas mengecam perjanjian yang lahir dari KTT Camp David antara AS, Korea Selatan, dan Jepang akhir pekan lalu. Pyongyang menyebut perjanjian itu bisa memicu perang termonuklir.
Media nasional Korea Utara, KCNA, pada hari Selasa (22/8) memuat komentar yang menyebut bahwa KTT yang berlangsung pada hari Jumat lalu bertujuan untuk merumuskan provokasi perang nuklir.
Baca Juga: Korea Utara Kecam KTT Camp David, Menyebutnya Bisa Memicu Perang Termonuklir
"Jika perjanjian yang dibuat di Camp David Resort juga dipraktikkan dalam latihan perang, kemungkinan pecahnya perang termonuklir di semenanjung Korea akan menjadi lebih realistis," KCNA mengabarkan, dikutip Reuters.
Pasca KTT, AS dan Korea Selatan memulai latihan musim panas Ulchi Freedom Shield pada hari Senin. Latihan ini dirancang untuk meningkatkan koordinasi terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara. Korea Utara telah lama melihat latihan itu sebagai bentuk persiapan perang.
Bloomberg memberitakan, dimulainya kembali latihan pertahanan sipil nasional juga terjadi setelah adanya peringatan palsu di kota Seoul yang menimbulkan kepanikan pada tanggal 31 Mei ketika Korea Utara menembakkan roket luar angkasa, yang gagal segera setelah diluncurkan dan jatuh ke Laut Kuning.
Penduduk di kota terbesar di negara tersebut menerima peringatan palsu melalui ponsel yang memberitahu mereka untuk mencari perlindungan, namun peringatan langka ini membingungkan warga yang tidak tahu di mana tempat perlindungan berada.
Baca Juga: Hacker Korea Utara Targetkan Latihan Militer AS-Korea Selatan
Operasi rumah sakit, kereta bawah tanah, kereta api, pesawat terbang, dan kapal tidak akan terpengaruh oleh latihan yang digelar pada hari Rabu.