kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Hacker Korea Utara Targetkan Latihan Militer AS-Korea Selatan


Senin, 21 Agustus 2023 / 06:10 WIB
Hacker Korea Utara Targetkan Latihan Militer AS-Korea Selatan
ILUSTRASI. Peretas Korea Utara diduga telah menargetkan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang diadakan minggu ini. KONTAN/Muradi


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

PERETAS KOREA UTARA - Terduga peretas Korea Utara telah menargetkan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang diadakan minggu ini meskipun informasi rahasia belum dikompromikan. Hal tersebut diungkapkan oleh pihak kepolisian Korea Selatan pada hari Minggu (20/8/2023).

Melansir Reuters, pasukan Korea Selatan dan AS pada hari Senin (21/8/2023) akan memulai latihan musim panas Ulchi Freedom Guardian selama 11 hari untuk meningkatkan kemampuan mereka menanggapi ancaman nuklir dan misil Korea Utara yang semakin berkembang.

Namun, pihak Korea Utara merasa keberatan dengan latihan semacam itu. Korea Utara mengatakan, hal itu adalah persiapan oleh AS dan sekutu Korea Selatannya untuk melakukan invasi.

Para peretas diyakini terkait dengan kelompok Korea Utara di mana para peneliti menjuluki mereka Kimsuky. Menurut Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut melakukan peretasan melalui email ke kontraktor Korea Selatan yang bekerja di Korea Selatan-AS, pusat simulasi latihan perang gabungan.

"Dipastikan bahwa informasi terkait militer tidak dicuri," kata polisi dalam sebuah pernyataan pada Minggu.

Baca Juga: Kim Jong Un Awasi Uji Coba Rudal Jelajah Saat AS dan Korsel Mulai Latihan Militer

Korea Utara sebelumnya membantah berperan dalam serangan siber.

Menurut para peneliti, peretas Kimsuky telah lama menggunakan email "spear-phishing" yang mengelabui target agar memberikan kata sandi atau mengklik lampiran atau tautan yang memuat malware.

Polisi Korea Selatan dan militer AS melakukan penyelidikan bersama dan menemukan alamat IP yang digunakan dalam upaya peretasan, cocok dengan yang diidentifikasi dalam peretasan tahun 2014 terhadap operator reaktor nuklir Korea Selatan.

Baca Juga: AS, Jepang, dan Korea Selatan Kecam 'Tindakan Berbahaya dan Agresif' dari China

Saat itu, Korea Selatan menuding Korea Utara berada di balik serangan siber tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×