kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Angka Kematian COVID-19 China Minim, Gambar Satelit Menunjukkan Banyak yang Meninggal


Jumat, 13 Januari 2023 / 05:06 WIB
Angka Kematian COVID-19 China Minim, Gambar Satelit Menunjukkan Banyak yang Meninggal
ILUSTRASI. Massa memadati tempat tes PCR di pinggir jalan di Distrik Chaoyang, Kota Beijing, China, Sabtu (3/12) sore, hingga menimbulkan antrean panjang. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Jepretan dari Rumah Duka Distrik Tongzhou di ibu kota Beijing menunjukkan, adanya pembuatan tempat parkir baru pada 24 Desember 2022, di mana lusinan kendaraan digambarkan terparkir di sana. Tempat parkir tersebut tidak ada dalam gambar atau imej yang diambil kurang dari tiga minggu sebelumnya.

Mengapa China tidak merilis angka kematian COVID-19 yang jelas?

China belum memperbarui laporan COVID-19 hariannya selama tiga hari. Hal ini menimbulkan keraguan atas transparansi negara tersebut pada situasi kesehatan masyarakat.

Menurut surat kabar China Daily yang dikelola pemerintah, pejabat kesehatan senior China pada hari Rabu mengklaim masih terlalu dini untuk penghitungan kematian dan infeksi COVID-19 yang akurat. China juga hanya menghitung kematian akibat pneumonia dan gagal napas sebagai kematian terkait COVID. Sementara, pemerintah lain menggunakan metrik yang berbeda.

Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian Penyakit China, mengatakan pihaknya berencana untuk merilis data kematian terbaru untuk menghilangkan kekhawatiran atas kebenaran statistik mereka. Tidak ada tanggal yang ditetapkan kapan data ini akan tersedia.

Baca Juga: WHO Cemaskan Merebaknya Covid-19 pada Perayaan Imlek di China

Cabestan, profesor emeritus, mengatakan kurangnya informasi yang kredibel tentang situasi COVID-19 China dapat merusak kepercayaan orang pada pihak berwenang. 

“Seluruh pemadaman informasi ini menjadi bumerang bagi pemerintah,” katanya kepada Time.

Tetapi China kemungkinan tidak akan transparan dengan angka-angka dalam waktu dekat. Menurut Cabestan, pemerintah China kemungkinan percaya bahwa diam akan melindungi citranya. Bahkan ketika rumah duka mengalami permintaan yang tinggi, sebagian besar warga akan fokus untuk kembali ke kehidupan normal dan akan melupakan kebijakan pemerintah tersebut.

“Ini keputusan politik,” kata Cabestan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×