Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Armada Kelima Angkatan Laut AS tidak mengidentifikasi secara langsung dari mana senjata itu berasal, atau ke mana tujuan mereka. Namun, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pola pengiriman serta jenis senjata itu mirip dengan pengiriman lain yang dilarang menuju Houthi.
Dilansir dari Arab News, berdasarkan wawancara dengan awak kapal pengirim senjata, pasukan AS menentukan kapal itu berasal dari Iran. Namun, saat ini penyelidikan masih terus berlangsung.
Angkatan Laut AS melaporkan bahwa semua kargo yang dibawa kapal penyelundup telah dipindahkan. Semua awak telah dimintai keterangan dan diberi makanan serta air sebelum akhirnya dilepaskan.
Penyitaan senjata ilegal mulai terjadi pada tahun 2016 dan terus berlanjut selama perang. Pasukan Houthi perlahan mulai menggunakan rudal balistik dan drone dalam perang yang produknya dikaitkan dengan Iran. Yaman dibanjiri senjata kecil yang telah diselundupkan ke pelabuhan yang tidak terkontrol dengan baik selama konflik bertahun-tahun.
Perang Yaman dimulai pada September 2014, ketika Houthi merebut Sanaa dan memulai pawai ke selatan untuk mencoba merebut seluruh negara.
Arab Saudi, bersama dengan Uni Emirat Arab dan negara-negara lain mulai masuk ke medan perang bersama dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional pada Maret 2015.
Sejak 2015, Dewan Keamanan PBB telah memberlakukan embargo senjata terhadap Houthi. Dalam perjalanannya, pihak PBB menemukan banyak bukti bahwa individu atau entitas di Iran memasok sejumlah besar senjata dan komponen ke Houthi.