kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Angkatan Udara AS berencana pensiunkan jet F-22 Raptor, sejumlah masalah jadi alasan


Senin, 17 Mei 2021 / 11:52 WIB
Angkatan Udara AS berencana pensiunkan jet F-22 Raptor, sejumlah masalah jadi alasan
ILUSTRASI. Sebuah jet tempur F-22 Raptor AS terbang di atas wilayah udara Eropa selama penerbangan ke Inggris dari pangkalan udara Mihail Kogalniceanu di Rumania 25 April 2016.


Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Rencana penggantian F-22 juga sempat diutarakan oleh Kepala Staff Angkatan Udara AS Jenderal C.Q. Brown. Ia menjelaskan bahwa F-22 akan meninggalkan rekan-rekannya yang masih bertugas seperti Lockheed Martin F-35, Boeing F-15EX, dan Lockheed Martin F-16.

Jenderal Brown juga mulai menegaskan kehadiran seri pesawat misterius yang kini sedang dikerjakan oleh program NGAD.

Terlepas dari biayanya yang tinggi, jet tempur F-22 disebut selalu gagal menyelesaikan misi utama mereka untuk menghancurkan pesawat musuh dalam pertempuran.

Dilansir dari Sputnik News, jet tempur F-22 pertama kali dikerahkan di Alaska pada 2007 untuk mencegat pembom Tu-96MS dan Tu-160 Rusia yang terbang di atas perairan internasional.

Baca Juga: Kapal AS lepaskan tembakan peringatan ke kapal Iran di Selat Hormuz

Pada 2012, beberapa F-22 dikerahkan sebagai unjuk kekuatan di dekat Iran. Berikutnya pada 2014, sejumlah kecil F-22 dikerahkan di Jerman, Polandia, dan Estonia secara bergilir.

Selama kampanye koalisi pimpinan AS melawan Daesh (ISIS) di Suriah pada 2014-2015, F-22 dikerahkan dan berhasil menjatuhkan 270 bom ke total 60 target.

Di akhir tahun 2017, F-22 melakukan satu misi untuk mengebom daerah yang dikuasai Taliban di Afghanistan. Para Raptor kemudian ambil bagian dalam agresi AS di Suriah pada 2018 setelah pemerintah Suriah disebut menggunakan senjata kimia pada rakyatnya sendiri.

Selanjutnya: Angkatan Laut AS sita ribuan senjata di Laut Arab, diduga kiriman Iran ke Houthi



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×