kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antara masjid dan museum, fungsi Hagia Sophia akan ditentukan di pengadilan


Minggu, 05 Juli 2020 / 17:00 WIB
Antara masjid dan museum, fungsi Hagia Sophia akan ditentukan di pengadilan
ILUSTRASI. Pemandangan Hagia Sophia di petang hari yang terlihat sangat megah.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Status bangunan bersejarah Hagia Sophia kini menjadi perdebatan. Ikon kota Istanbul ini disebut akan segera beralih fungsi menjadi masjid.

Sajak tahun 1935, Hagia Sophia resmi beralih fungsi menjadi museum. Sebelumnya bagunan ini memang difungsikan sebagai masjid sejak tahun 1453-1931.

Dalam perjalanan sejarahnya, Hagia Sophia memang kerap kali beralih fungsi. Mulai dari Katedral Gereja Kristen (537-1054), Katedral Ortodoks Yunani (1054-1204 dan 1261-1453), Katedral Katolik Roma (1204-1261), sebelum akhirnya pemerintah Turki membukanya sebagai museum pada 1 Februari 1953.

Pada hari Kamis (2/7) kemarin, Dewan Negara Turki menerima argumen dari pengacara Asosiasi Perlindungan Monunem Bersejarah dan Lingkungan yang meminta Hagia Sopia untuk difungsikan kembali menjadi masjid.

Baca Juga: Inilah empat kunci sukses Turki mengatasi virus corona Covid-19

Asosiasi ini mendesak pembatalan keputusan tahun 1935 tentang peresmian bagunan ini menjadi museum. Sejak saat itu segala aktivitas keagamaan benar-benar dilarang di dalam Hagia Sophia.

Pihak asosiasi berharap dewan bisa memberikan keputusan final dalam kurun waktu dua minggu terhitung sejak hari Kamis lalu lewat pengadilan.

Jika pengadilan memenangkan tuntutan asosiasi, maka ini akan jadi babak baru bagi Hagia Sophia di era modern. Selama ini Hagia Sophia dinilai sebagai simbol jembatan antara budaya Timur dan Barat, atau, antara budaya Islam dan Kristen.




TERBARU

[X]
×