Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Sering mendapat cap sebagai pencuri pekerjaan dan calon penguasa, robot semakin jadi andalan dalam perang melawan virus corona baru lantaran cepat, efisien, dan anti-penularan.
Satu tim robot sempat merawat pasien di rumahsakit darurat yang kini sudah tutup di Kota Wuhan, tempat virus corona pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu dan pusat wabah Covid-19 di China.
Menyajikan makanan, mengukur suhu, dan berkomunikasi dengan pasien kini jadi tugas robot. Salah satunya bernama Cloud Ginger buatan CloudMinds yang bertugas di rumahsakit di Beijing dan California.
"Ini memberikan informasi yang berguna, keterlibatan percakapan, hiburan dengan menari, dan bahkan memimpin pasien melakukan latihan peregangan," kata Presiden CloudMinds Karl Zhao tentang robot humanoid.
Baca Juga: Tembus 14.600 orang, kematian akibat corona di AS tertinggi kedua di dunia
"Rumahsakit lapangan (darurat) yang cerdas sepenuhnya dijalankan oleh robot," sebut dia seperti seperti dikutip Channelnewsasia.com. Sebuah tim medis kecil mengendalikan robot dari jarak jauh.
Pasien di rumahsakit di Thailand dan Israel bertemu dengan robot untuk konsultasi yang dokter lakukan melalui konferensi video. Beberapa robot bahkan melakukan tugas pemeriksaan klasik seperti mendengarkan paru-paru pasien saat mereka bernapas.
Alexandra Hospital di Singapura akan menggunakan robot bernama BeamPro untuk mengirimkan obat dan makanan kepada pasien positif Covid-19 atau mereka yang diduga terinfeksi virus corona di bangsal isolasi.
Dokter dan perawat bisa mengontrol robot dengan menggunakan komputer dari ruangan lainnya. Mereka juga dapat melakukan percakapan dengan pasien melalui layar dan kamera.
Baca Juga: Kasus virus corona tanpa gejala melonjak, China keluarkan aturan baru
Dalam wawancara dengan Channelnewsasia.com, Direktur Inovasi Kesehatan Alexandra Hospital Alexander Yip mengatakan, robot mengurangi jumlah "titik sentuh" dengan pasien Covid-19, sehingga mengurangi risiko bagi petugas medis.
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), robot juga bisa memindai keberadaan virus, seperti ketika memeriksa kapal pesiar Diamond Princess setelah penumpang yang terinfeksi dievakuasi.
Selain itu, rumahsakit menggunakan robot yang tanpa lelah bisa membersihkan ruangan dan pegangan pintu dari virus juga bakteri.
Alhasil, Xenex mengalami lonjakan permintaan untuk robot buatan mereka yang bisa mendisinfeksi ruangan. Robot bernama LightStrike buatan perusahaan asal AS itu telah digunakan di lebih dari 500 fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Harapan, kematian akibat virus corona di Italia masih dalam tren melambat
"Kami mendapat permintaan dari seluruh dunia," kata Director of Media Relations Xenex Melinda Hart seperti dilansir Channelnewsasia.com. "Selain rumahsakit, kami dihubungi oleh pusat perawatan darurat, hotel, lembaga pemerintah, dan perusahaan farmasi untuk mendisinfeksi ruangan".
Shark Robotics mulai menguji unit dekontaminasi sekitar sebulan yang lalu, dan sudah mulai mendapatkan pesanan, menurut Cyril Kabbara, pendiri perusahaan yang berbasis di Prancis itu.
Pandemi virus corona menyebabkan inovasi robotika semakin cepat. "Kita sedang membutuhkan beberapa teknologi ini, jadi sepertinya manfaatnya lebih besar daripada biaya," kata Lesley Rohrbaugh, Direktur Penelitian Asosiasi Teknologi Konsumen AS.