Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
"Pernyataan Powell pada hari Jumat memberi kesan kepada kami bahwa para bankir global sangat berfokus pada risiko penurunan dari virus," kata Hatzius dan Struyven.
"Kami menduga bahwa mereka melihat dampak dari langkah yang terkoordinasi pada kepercayaan diri lebih besar daripada jumlah dampak dari setiap gerakan individu."
Komentar Kuroda memperkuat pandangan itu. Saham-saham di seluruh wilayah menguat setelah pernyataannya dirilis.
Selanjutnya, BOJ akan menggelar pertemuan pada 18 Maret-19 Maret.
Wabah virus telah meningkatkan kekhawatiran resesi di Jepang karena gangguan rantai pasokan, merosotnya wisatawan asing dan pembatalan acara menganggu ekonomi yang sudah melemah.
Baca Juga: Ekonomi Jepang berada di depan jurang resesi, ini penjelasan analis
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pemerintah akan mengumumkan langkah kedua sekitar 10 Maret untuk mencegah penyebaran virus dan mengurangi efeknya terhadap ekonomi.
Setiap langkah, tidak akan melibatkan pengeluaran fiskal besar karena Abe telah berulang kali mengatakan pemerintah akan memanfaatkan cadangan anggaran saat ini sebesar 270 miliar yen (US$ 2,50 miliar).
"Kami akan memantau perkembangan dengan hati-hati dan mengambil langkah tanpa ragu, sesuai kebutuhan," kata Abe.
Jepang mencatat lebih dari 940 kasus virus corona, termasuk 705 dari kapal pesiar Diamond Princess yang terdaftar di Inggris, yang dikarantina di dekat Tokyo bulan ini.