Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Pengadilan Jerman pada hari Jumat, memenangkan gugatan pemain depan Belanda Anwar El Ghazi akibat diputus kontraknya di klub Bundesliga Mainz secara tidak sah. Putusan ini beberapa bulan setelah dia menolak untuk tetap diam atas dukungannya terhadap Palestina dalam konflik Israel-Hamas.
Mainz awalnya menskors El Ghazi dan kemudian memutus kontraknya pada bulan November 2023 menyusul postingan media sosialnya sehubungan dengan konflik Palestina Israel tersebut. Bahkan ketika penyerang tersebut mengatakan bahwa dia “tidak menyesal atau menyesal” atas pendiriannya mendukung Palestina.
Juru bicara Mainz mengatakan kepada Reuters bahwa mereka sedang menunggu alasan tertulis pengadilan atas keputusan tersebut sebelum memutuskan apakah mereka akan mengajukan banding.
Baca Juga: Medics Aim to Screen Thousands of Gaza Children for Malnutrition
El Ghazi memiliki kontrak dengan Mainz hingga 2025 dan The Athletic melaporkan klub harus membayar gajinya selama sembilan bulan terakhir, dengan total 1,7 juta euro atau setara dengan US$ 1,85 juta, sebagai akibat dari pemutusan kontrak tersebut.
Pemain berusia 29 tahun, yang juga pernah bermain untuk klub Liga Premier Aston Villa dan Everton, pertama kali diskors pada 17 Oktober 2023 karena postingan awalnya yang telah dihapusnya.
Namun, ia melanjutkan postingan terkait konflik tersebut, dengan mengatakan ia tidak bisa tinggal diam, dan menambahkan bahwa tidak ada pembenaran atas pembunuhan ribuan anak di Gaza.
Serangan Israel ke Palestina telah menyebabkan lebih dari 38.000 warga Palestina telah terbunuh sejak serangan Israel di Jalur Gaza, kata pejabat kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas.
Baca Juga: Sejumlah Pesepak Bola Muslim Mendapat Teguran dari Klub Karena Membela Palestina
Mainz, yang mengembalikannya ke skuad setelah skorsing awalnya, mengatakan postingannya disambut dengan “kejutan dan ketidakpercayaan” sebelum mengambil keputusan untuk mengakhiri kontraknya.
Nujum Sports, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung El Ghazi dan membantunya menyelenggarakan pertandingan sepak bola amal untuk mengumpulkan dana bagi anak-anak Gaza, menggambarkannya sebagai “putusan penting”.
“Kami berharap klub-klub dan badan-badan profesional memperhatikan dan tidak terus menekan kebebasan berpendapat yang sah dengan menekan para atlet untuk tetap diam atau mengadopsi narasi tertentu dengan ancaman pemutusan kontrak,” katanya di X. ($1 = 0,9173 euro)