kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Anwar Ibrahim tuding kepolisian berniat jahat saat menyelidiki daftar pendukungnya


Sabtu, 17 Oktober 2020 / 14:28 WIB
Anwar Ibrahim tuding kepolisian berniat jahat saat menyelidiki daftar pendukungnya
ILUSTRASI. Pemimpin oposisi Malaysia Dato' Sri Anwar Ibrahim (tengah) didampingi pengacaranya Ramkapal Singh (kiri) melakukan jumpa pers di depan kantor Polisi Diraja Malaysia (PDRM) Bukit Aman, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (16/10/2020).


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR.  Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, mengatakan, penyelidikan polisi terhadap daftar yang dia klaim mendukungnya  menjadi Perdana Menteri Malaysia, merupakan upaya jahat untuk memaksanya mengungkapkan identitas pendukungnya.

Mengutip Reuters, Sabtu (17/10), polisi Malaysia memanggil Anwar untuk membantu penyelidikan atas distribusi daftar 121 anggota parlemen yang diduga mendukung upayanya untuk mengambil alih jabatan perdana menteri dari Muhyiddin Yassin. Daftar tersebut telah beredar di media sosial.

Anwar, yang menghabiskan sekitar dua jam memberikan pernyataan kepada penyelidik, mengatakan hanya raja yang berhak mengetahui rincian lengkap anggota parlemen yang menurutnya mendukungnya untuk memberikan dukungan mayoritas di parlemen.

Baca Juga: Mahathir Mohamad: Situasi politik di Malaysia sangat tidak pasti

“Saya di sini bukan untuk bekerja sama dengan para ahli politik untuk memberi nama, karena itu bukan urusan mereka. Itu antara saya dan Yang Mulia, Agong, "kata Anwar kepada wartawan di luar markas polisi Bukit Aman, menggunakan istilah Melayu untuk raja.

“Itu jelas berbahaya. Ini jelas merupakan pelecehan politik dan menurut pemahaman saya jelas ada instruksi politik kepada polisi."

Dia juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia sedang diselidiki oleh polisi untuk enam kasus, termasuk dugaan sodomi. Polisi dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu membantah bahwa tekanan politik telah berperan dalam penyelidikan mereka.

"Penyelidikan dilakukan secara profesional tanpa tekanan atau instruksi politik dari pihak manapun," katanya.

Anwar pada Selasa bertemu dengan Raja Al-Sultan Abdullah untuk mempresentasikan dokumentasi dalam upaya untuk membuktikan bahwa dia memiliki mayoritas parlemen yang "meyakinkan" untuk membentuk pemerintahan baru.

Baca Juga: Raja Malaysia desak politisi mengakhiri ketidakpastian di tengah perebutan kekuasaan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×