kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anwar Ibrahim setia menanti keputusan raja Malaysia untuk jadi perdana menteri


Kamis, 27 Februari 2020 / 10:31 WIB
Anwar Ibrahim setia menanti keputusan raja Malaysia untuk jadi perdana menteri
ILUSTRASI. Politisi Malaysia Anwar Ibrahim. Anwar Ibrahim masih menanti keputusan raja soal nasibnya untuk jadi perdana menteri Malaysia. REUTERS/Lim Huey Teng


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Penantian akan akhir kegaduhan politik di Malaysia masih dinanti. Kini bola ada di raja Malaysia untuk menentukan nasib kepala pemerintahan negara tersebut.

Perkembangan terbaru, raja Malaysia memanggil Mahathir Mohamad pada hari Kamis ini.

Baca Juga: Mahathir Mohamad berencana pimpin Malaysia tanpa bantuan UMNO

Dilansir dari Reuters, seorang juru bicara Mahathir mengatakan bahwa Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah telah memanggil Mahathir untuk bertemu pada jam 11 pagi waktu setempat. Namun sang juru bicara mengaku tak tahu alasan pemanggilan tersebut.

Sebelumnya raja telah bertemu dengan 222 anggota parlemen selama dua hari dalam upaya untuk mengakhiri krisis, yang terjadi ketika Malaysia menghadapi ekonomi yang lesu dan dampak dari virus corona.

Di sisi lain, Mahathir juga disebut-sebut sebenarnya masih berambisi untuk tetap menjadi perdana menteri. Posisi tersebut juga diincar Anwar Ibrahim, rival sekaligus muridnya.

Baca Juga: Mahathir merasa belum waktunya untuk mundur sebagai Perdana Menteri Malaysia

Mahathir, yang setuju untuk bertindak sebagai perdana menteri sementara setelah mengundurkan diri awal pekan ini di tengah manuver politik antara koalisinya dan oposisi, pada hari Rabu mengusulkan pemerintahan terpadu tanpa kesetiaan partai politik.

Pengunduran diri Mahathir memecah belah koalisi dengan Anwar yang telah mencetak kemenangan mengejutkan dalam pemilihan pada tahun 2018, di mana ada janji pra-pemilihan bahwa Mahathir di kemudian hari akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar.

Anwar sendiri akhirnya menyerahkan nasibnya kepada raja untuk memutuskan siapa yang akan memerintah Malaysia atau apakah pemilihan baru harus digelar.

Baca Juga: Koalisi Pakatan Harapan usung Anwar Ibrahim sebagai calon Perdana Menteri Malaysia

Kemarin Anwar mengatakan Rabu bahwa ia menentang pembentukan "pemerintah pintu belakang" dan bahwa tiga partai dari mantan koalisi yang berkuasa yakni Pakatan Harapan telah mengusulkan namanya kepada raja sebagai calon perdana menteri.

"Kami menunggu keputusan raja," katanya dalam konferensi pers.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×