Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bank asal Australia, ANZ Group Holdings Ltd mengumumkan tiga penunjukan eksekutif senior baru untuk memperkuat lini bisnis ritel, manajemen risiko, dan teknologi perusahaan.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya ANZ untuk memperkuat kinerja operasional dan mempercepat transformasi digitalnya.
Baca Juga: ANZ Didenda Rp2,5 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah Regulator Keuangan Australia
Dalam keterangan resmi pada Kamis (9/10/2025), ANZ menunjuk Pedro Rodeia sebagai Group Executive for Australia Retail, Christine Palmer sebagai Group Chief Risk Officer, dan Donald Patra sebagai Group Chief Information Officer.
CEO ANZ Nuno Matos mengatakan, ketiga penunjukan tersebut akan membantu bank dalam meningkatkan layanan kepada nasabah, memperkuat pengelolaan risiko, serta membangun kapabilitas teknologi yang lebih tangguh.
Rodeia, mantan mitra senior di McKinsey & Co sekaligus salah satu pemimpin Global Banking Practice perusahaan konsultan itu, memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam memberikan nasihat kepada bank di lebih dari 20 negara, termasuk 15 tahun bekerja sama dengan lembaga keuangan di Australia.
Ia dijadwalkan mulai bergabung pada 17 November 2025.
Baca Juga: Setelah ANZ, National Australia Bank (NAB) Pangkas Ratusan Pekerja di Australia
Sementara itu, Palmer akan memulai perannya sebagai Chief Risk Officer pada 1 Desember 2025.
Sebelumnya, ia menjabat posisi serupa di Santander UK sejak 2020, serta pernah menduduki jabatan senior di Aldermore Group, ING, Ernst & Young, dan Royal Bank of Scotland.
Adapun Patra, yang sebelumnya menjabat Chief Information Officer (CIO) untuk wilayah Inggris dan Eropa di HSBC, akan mulai bergabung dengan ANZ pada 24 November 2025.
Ia memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade di bidang layanan keuangan dan teknologi informasi.
Baca Juga: ANZ Australia PHK 3.500 Pekerja Atau 8% dari Total Karyawan
Penunjukan tiga eksekutif senior ini dilakukan di tengah fokus ANZ untuk memperluas bisnis ritelnya di Australia sekaligus mempercepat inisiatif transformasi digital guna menghadapi persaingan yang semakin ketat di sektor perbankan.