kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa itu Pandora Papers dan adakah tokoh Indonesia yang disebut?


Selasa, 05 Oktober 2021 / 11:10 WIB
Apa itu Pandora Papers dan adakah tokoh Indonesia yang disebut?
ILUSTRASI. Ilustrasi Pandora Papers. KONTAN/Muradi/2017/01/25


Penulis: Virdita Ratriani

Beberapa orang terkemuka yang terseret dalam kasus penggelapan harta kekayaan dalam Pandora Papers antara lain: 

  • Raja Yordania menghabiskan 70 juta poundsterling untuk membeli properti di Inggris dan AS melalui perusahaan yang dimilikinya secara rahasia. 
  • Keterlibatan tersembunyi keluarga terkemuka Azerbaijan dalam pembelian properti di Inggris senilai lebih dari 400 juta pound sterling. 
  • Perdana Menteri Cekoslovakia yang membeli dua villa di Perancis seharga 12 juta poundsterling melalui perusahaan cangkangnya. 
  • Keluarga Presiden Kenya, Uhuru yang menyembunyikan kepemilikan atas jaringan perusahaan cangkang yang dimilikinya selama beberapa dekade. 

Baca Juga: Pelaku Pasar Menunggu Hasil Pertemuan OPEC, Harga Minyak Masih Stabil

Pandora Papers Indonesia

Setelah itu, kini yang menjadi pertanyaan adalah adakah nama di dalam Pandora Papers yang berasal dari Indonesia? 

Dikutip dari Kompas.com (4/10/2021) Berdasarkan data Pandora Papers, meski tak tercatat nama pimpinan negara, terdapat dua politisi Indonesia yang masuk di dalam daftar itu. 

Hingga saat ini, di dalam publikasi yang diunggah di laman ICIJ, belum disebutkan nama dari kedua politisi asal Indonesia dalam daftar Pandora Papers. ICIJ pun menyebutkan berencana bakal merilis daftar lengkap perusahaan dan sosok yang terdapat dalam Pandora Papers akhir tahun ini.

Beberapa nama yang hingga saat ini sudah dirilis di antaranya yakni Raja Yordania Abdullah II, Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis, hingga Presiden Kenya Uhuru Kenyatta. Mantan pempimpin negara yang masuk dalam daftar tersebut salah satunya adalah mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Selanjutnya: Awas, Kenaikan Harga Energi Bisa Menjegal Pemulihan Ekonomi Indonesia




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×