kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aplikasi Manga Milik Kakao Tunda IPO di Bursa Tokyo ke Tahun Depan


Selasa, 23 Agustus 2022 / 09:52 WIB
 Aplikasi Manga Milik Kakao Tunda IPO di Bursa Tokyo ke Tahun Depan
ILUSTRASI. Kakao Corp tunda rencana IPO Piccoma di bursa saham Tokyo tahun ini


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bisnis aplikasi manga milik raksasa Korea Selatan, Kakao Corp. yaitu Kakao Piccoma Corp bakal menggelar initial public offering (IPO) di bursa saham Tokyo pada tahun depan. Asal tahu saja, rencana IPO Piccoma ini mundur dari target awal untuk go public pada Desember 2022.

Mengutip Bloomberg, Selasa (23/8), untuk rencana IPO ini Piccoma menargetkan valuasi sebesar US$ 6 miliar atau lebih.

Kakao memilih untuk menunda rencana IPO Piccoma karena valuasi sektor teknologi yang sedang merosot.

Valuasi Piccoma diproyeksi mencapai 847 miliar yen atau setara US$ 6,2 miliar ketika mengumpulkan dana tahun lalu, dan perusahaan berharap untuk mempertahankan ambang batas itu ketika menggelar IPO di pasar saham Tokyo tahun depan.

Sumber Bloomberg mengatakan, IPO Piccoma ditargetkan berlangsung pada paruh pertama tahun 2023. Namun, rencana tersebut tetap fleksibel dan bergantung pada kondisi pasar.

Baca Juga: Korea Selatan dan AS Memulai Latihan Militer, di Tengah Serangan Balasan Korea Utara

Piccoma bergabung dengan sejumlah perusahaan yang menunggu untuk go public setelah koreksi pasar saham global yang memukul perusahaan teknologi dengan kelipatan yang tinggi.

Contohya, valuasi untuk raksasa e-commerce Korea Selatan Coupang Inc. yang sempat melonjak menjadi lebih dari US$ 86 miliar di tahun lalu dan kini terjun lebih dari 60% dari posisi tersebut .

Hal tersebut menjadi peringatan bagi perusahaan, mulai dari arsitek chip SoftBank Group Corp Arm Ltd hingga Kakao Entertainment Corp, yang keduanya mempertimbangkan untuk listing di bursa saham New York, tetapi belum memutuskan waktunya.

“Akan sulit untuk mendapatkan penilaian yang sama. Pasar mungkin pulih, tetapi mekanisme yang mengangkat valuasi telah berubah,” kata Mitsushige Akino, pejabat eksekutif senior di Ichiyoshi Asset Management Co.

Piccoma yang dimiliki 72,9% oleh Kakao dan 18,2% oleh Kakao Entertainment, sedang berjuang melawan Line Corp., operator platform perpesanan terbesar di Jepang, untuk menjadi aplikasi manga yang paling banyak digunakan di negara itu.

Pembaca bulanan Piccoma mencapai angka tertinggi pada kuartal yang berakhir Juni, setelah mencapai 9,5 juta. Jumlah tersebut sudah melesat tajam dibandingkan dengan sekitar 2 juta pembaca pada Agustus 2017.

Baca Juga: Hadapi China, Jepang Bakal Tambah 1.000 Rudal Jarak Jauh

Hal itu membantu Piccoma menempati peringkat kedelapan secara global, di antara aplikasi non-game, berdasarkan penjualan bulanan pada kuartal yuang berakhir Juni, menurut data tracker.

Piccoma menawarkan beberapa bab pertama dari sebagian besar manga secara gratis. Ini membuat pengguna yang ingin terus membaca ketagihan.

Selain itu, aplikasi Piccoma juga menawarkan opsi untuk menunggu 24 jam sebelum melanjutkan manga yang diberikan tanpa membayar. Pendekatan tersebut berhasil menarik perhatian pembaca dan membantu Piccoma menangkap pengguna baru ketika mencoba menembus pasar Jepang.

Pergeseran digital di pasar komik Jepang juga telah mendorong pertumbuhan Piccoma. Penjualan manga digital naik 20% pada tahun 2021 dari tahun sebelumnya, tumbuh lebih dari empat kali lipat dalam tujuh tahun dan menyumbang lebih dari 60% dari total pasar US$ 5 miliar, menurut laporan yang diterbitkan oleh All Japan Magazine dan Book Publisher's and Editor's Association.

Piccoma mendapat keuntungan untuk pertama kalinya pada tahun 2020, berdasarkan pengajuan yang dibuat ke regulator Korea. Laba bersihnya meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi US$ 39 juta pada tahun 2021 dengan lonjakan penjualan sebesar 88%.

Hanya saja, laba bersih perusahaan susut menjadi US$ 2 juta dengan kenaikan pendapatan sebesar 27% untuk semester pertama tahun ini. Hal itu terjadi karena biaya pemasaran yang lebih tinggi menekan profitabilitas.

Baca Juga: Bursa Asia Kompak Melemah di Pagi Ini (23/8), Terseret Koreksi Tajam Wall Street

Piccoma mengumpulkan 60 miliar yen pada Mei tahun lalu dari investor termasuk Anchor Equity Partners, dan startup berharap profitabilitasnya akan menarik lebih banyak investor pada IPO-nya, kata sumber.

Selama penawaran investor, beberapa investor telah membandingkan Piccoma dengan perusahaan lain yang menghasilkan pendapatan berbasis penayangan, seperti Netflix Inc.

Debut Piccoma di Tokyo juga bisa menjadi momen penting bagi semakin banyak startup Korea yang mencoba membuat terobosan di luar negeri.

Piccoma, bagaimanapun, bertaruh dapat menggunakan pengalamannya di Jepang untuk berkembang di tempat lain. Aplikasi manga meluncurkan layanannya di Prancis pada bulan Maret ini, untuk membuat drama bagi penonton Eropa.

“Kami berencana untuk mengamankan tempat Piccoma di pasar Prancis, dan membangun fondasi untuk pijakan Kakao dalam ekspansi global,” kata Piccoma dalam rilisnya pada bulan Juli.




TERBARU

[X]
×