Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Apple Inc dapat menjual 200 juta iPhone terbaru. Banyak dari permintaan itu datang dari China meski dibayangi perang dagang yang masih memanas. Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California ini secara luas diperkirakan akan meluncurkan tiga iPhone baru pada hari Selasa waktu setempat.
Pemutakhiran dilakukan oleh Apple, diantaranya dengan menampilkan prosesor yang ditingkatkan, fungsionalitas kamera baru yang lebih baik, serta adanya layanan streaming video seperti Netflix Inc dan Walt Disney.
Apple saat ini memiliki sekitar 900 juta iPhone aktif secara global dan kombinasi dari penjualan yang kendur untuk iPhone X yang diluncurkan sejak 2017. Beberapa analis mengatakan, harga yang relatif ketat dapat memacu permintaan dari pengguna yang telah bertahan sebelumnya.
Baca Juga: Dituduh langgar aturan, Apple akui Foxconn terlalu banyak memakai pegawai kontrak
"Ponsel lama ini akan menjadi kandidat untuk peningkatan dan kami terus melihat tahun fiskal 2020 sebagai siklus 'Trade-in' iPhone versus 2021 yang seharusnya menjadi siklus yang digerakkan oleh teknologi 5G," kata analis Bank of America.
Analis dan pengamat industri lainnya memperkirakan Apple akan meluncurkan tiga smartphone: iPhone 11 Pro 5,8 inci, Pro Pro 6,5 inci 11, dan 11R berharga 6,1 inci.
Ponsel dengan model standar diperkirakan akan dihargai US$ 749, sementara iPhone 11 Pro pada US$ 999 dan iPhone Pro Max pada US$ 1.099. Kisaran harga itu tidak berubah dari harga tahun lalu.
Baca Juga: Apple dan Foxconn akui mempekerjakan terlalu banyak pekerja tidak tetap di China