kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.745.000   4.000   0,23%
  • USD/IDR 16.430   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.223   -248,56   -3,84%
  • KOMPAS100 896   -33,02   -3,55%
  • LQ45 709   -20,34   -2,79%
  • ISSI 194   -8,31   -4,11%
  • IDX30 370   -9,39   -2,47%
  • IDXHIDIV20 444   -10,12   -2,23%
  • IDX80 103   -3,04   -2,87%
  • IDXV30 107   -2,26   -2,07%
  • IDXQ30 121   -3,14   -2,53%

Apple dan Foxconn akui mempekerjakan terlalu banyak pekerja tidak tetap di China


Senin, 09 September 2019 / 22:28 WIB
Apple dan Foxconn akui mempekerjakan terlalu banyak pekerja tidak tetap di China
ILUSTRASI. Ponsel Apple


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Apple Inc dan mitra manufakturnya Foxconn Technology Co Ltd membantah tuduhan penyimpangan dalam manajemen sumber daya manusia yang dituduhkan oleh lembaga swadaya masyarakat tentang hak-hak pekerja, meski menegaskan mereka mempekerjakan terlalu banyak pekerja tidak tetap atau pekerja sementara.

Mengutip Reuters, Senin (9/9), pernyataan Apple ini menanggapi laporan China Labor Watch yang menuduh kedua perusahaan tersebut melanggar banyak undang-undang perburuhan di China, termasuk salah satunya  melarang staf tidak tetap melebihi 10% dari total tenaga kerja.

Baca Juga: Perusahaan AS ramai-ramai hengkang dari China, Indonesia jadi salah satu pilihan

Perusahaan teknologi AS Apple sangat bergantung pada Foxconn Taiwan dan fasilitas manufaktur China-nya untuk memproduksi perangkat seperti iPhone.

Dalam sebuah pernyataan, Apple mengatakan mereka menyelidiki persentase pekerja tidak tetap di antara keseluruhan tenaga kerja dan menemukannya porsinya melebihi standar mereka. Pihaknya bekerja dengan Foxconn untuk segera menyelesaikan masalah ini.

Baca Juga: Apple kemungkinan akan mengungkap model-model iPhone terbaru pada 10 September nanti

Apple tidak menyatakan apakah kelebihan pekerja tidak tetap itu merupakan pelanggaran hukum di China. Ia menolak berkomentar ketika dikonfirmasi oleh Reuters.

Kementerian Sumber Daya Manusia dan Keamanan China tidak menanggapi permintaan komentar oleh Reuters.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×