Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Apple Inc (AAPL.O) telah memulai program di Shanghai untuk membantu pengembang China untuk membuat aplikasi sebagai upaya dari produsen iPhone itu untuk membangun bisnis layanannya di salah satu pasar luar negeri yang paling kritis.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, perusahaan itu akan membuat program, akselerator, kuliah, lokakarya dan sesi jejaring untuk pengembang secara teratur. Tercatat, lebih dari 2,5 juta pengembang untuk platform Apple berasal dari Tiongkok yang mencakup Taiwan, Hong Kong, dan Cina daratan.
Baca Juga: Saham teknologi menopang Wall Street yang tertekan potensi perlambatan kinerja emiten
Peluncuran program ini dilakukan saat penjualan iPhone di China dan dunia melambat salah satunya akibat perang dagang antara AS dan China. CEO Tim Cook telah membicarakan bisnis layanan Apple di negara itu sebagai titik terang untuk mendapatkan pemasukan dari aplikasi, media, dan perangkat lunak lainnya.
Pada hari Selasa, sebuah laporan dari perusahaan riset Evercore ISI mengatakan bahwa pendapatan layanan Apple kemungkinan telah meningkat selama kuartal terakhir. Sebagian didorong oleh pertumbuhan di China.
Baca Juga: Bill Gates: Steve Jobs adalah penyihir yang menyelamatkan Apple dari kematian
Apple membuka akselerator serupa di 2017 di Bengaluru, India. Baik pasar ponsel pintar India dan Cina didominasi oleh perusahaan yang membuat perangkat berbasis Android, seperti Xiaomi (1810.HK) dan Samsung Electronics Co Ltd (005930.KS).
Untuk mengatasi persaingan, Apple meluncurkan beberapa skema pembiayaan awal tahun ini untuk membuat iPhone lebih terjangkau bagi konsumen China. Retailer elektronik China juga mengurangi harga beberapa model iPhone.