kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apple menutup sementara toko penjualan di China, Analis: Dampaknya tidak besar


Minggu, 02 Februari 2020 / 16:51 WIB
Apple menutup sementara toko penjualan di China, Analis: Dampaknya tidak besar
ILUSTRASI. Apple memutuskan untuk sementara menutup toko-tokonya di China karena virus corona. REUTERS/Thomas Peter/File Photo


Sumber: CNN | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Apple memutuskan untuk sementara menutup toko-tokonya di China karena virus corona.

Analis di Wedbush Securities mengatakan, akibat kebijakan itu, akan terjadi penundaan penjualan hingga 1 juta iPhone. Namun, langkah itu dinilai tidak memiliki dampak besar pada pendapatan perusahaan.

Baca Juga: Filipina umumkan korban virus corona pertama di luar China

“Kami percaya dengan terbatasnya transportasi di kota-kota besar di seluruh China dan lalu lintas pejalan kaki yang terbatas di Shanghai, Beijing, dan kota-kota lain yang paling banyak menjual iPhone bisa berisiko bergeser dari kuartal Maret ke kuartal Juni jika ini berlanjut hingga akhir Februari,” tulis analis Daniel Ives dan Strecker Backe.

Ives dan Backe mengatakan bahwa jumlah tersebut mewakili kurang dari 3% dari penjualan iPhone China secara tahunan dan dampaknya kemungkinan akan diabaikan.

Sebelumnya Apple mengatakan pada hari itu bahwa kehati-hatian dan berdasarkan saran terbaru dari para ahli kesehatan terkemuka akan menutup toko-tokonya di daratan negara itu sampai 9 Februari.

Baca Juga: Ini skenario Kemenhub antisipasi penyebaran virus corona melalui jalur laut

Ives dan Backe menulis bahwa efek wabah corona terhadap saham perusahaan tidak besar karena Apple tidak menggelar penjualan besar di sekitar Tahun Baru China, yang terjadi 25 Januari.

“Walaupun wabah virus corona adalah situasi yang menyedihkan dan menjadi berita utama bagi para investor, untuk saham kami percaya dampak mendasar dari masalah ini terhadap top-line Apple dapat diabaikan,” tulis mereka.

Perusahaan melaporkan pendapatan US$ 91,8 miliar di kuartal terakhir, mengalahkan estimasi. Pertumbuhan itu dipicu sebagian besar oleh hampir US$ 56 miliar adalah penjualan iPhone.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×