kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Apple Ungguli Gabungan Google, Facebook, dan Amazon dalam Kapitalisasi Pasar


Rabu, 09 November 2022 / 06:10 WIB
Apple Ungguli Gabungan Google, Facebook, dan Amazon dalam Kapitalisasi Pasar
ILUSTRASI. Apple Ungguli Gabungan Google, Facebook, dan Amazon dalam Kapitalisasi Pasar . REUTERS/Ann Wang


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - Apple baru-baru ini mengumumkan laporan keuangan perusahaan untuk kuartal fiskal IV-2022. Pendapatan emiten berkode AAPL di bursa Nasdaq AS itu naik, didorong oleh kinerja positif sejumlah produk, termasuk iPhone, Mac, wearable, dan layanan Apple.

Berkat kinerja positif Apple, saham AAPL juga merangkak mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar 2,307 triliun dolar AS (Rp 36.205 triliun) pada perdagangan saham yang ditutup 2 November lalu. Nilai kapitalisasi pasar saham Apple bahkan lebih besar jika dibandingkan tahun lalu. akumulasi kapitalisasi pasar dari tiga raksasa teknologi lainnya.

Pada hari yang sama, kapitalisasi pasar Alphabet (Google), Meta (Facebook), dan Amazon digabungkan "hanya" 2,306 triliun dollar AS (Rp 36.184 triliun). Nilai kapitalisasi pasar Alphabet adalah 1,126 triliun dolar AS (Rp 17,668 triliun). Sedangkan Amazon dan Meta senilai US$939,78 miliar (Rp14.745 triliun) dan US$240,07 miliar (Rp3.766 triliun).

Berbeda dengan Apple, harga saham ketiga perusahaan ini mengalami penurunan. Sementara itu, Apple berada di depan perusahaan teknologi lainnya, mengalahkan perkiraan pendapatan dan laba analis.

Baca Juga: Kode Redeem FF Hari Ini 8 November 2022, Masih Belum Klaim Deretan Skin Gratis Ini?

Seperti dikutip KompasTekno dari BusinessInsider, Senin (7/11/2022), harga saham Apple naik 8% setelah mengumumkan laporan keuangan perusahaan. Berbeda dengan harga saham Meta yang turun lebih dari 20%, harga Amazon yang turun sekitar 10%, dan harga Alphabet dengan persentase penurunan satu digit.

Meski pertumbuhan bisnis Apple pada kuartal keempat 2022 secara tahunan positif, pendapatan yang dihasilkan iPhone berada di bawah perkiraan analis. Smartphone besutan Apple ini hanya menyumbang 42,63 miliar dolar AS (Rp 662 triliun), dari perkiraan analis sebesar 43,21 miliar dolar AS (Rp 671 triliun).

Penyebabnya disinyalir karena lemahnya penjualan produk Apple iPhone 14 dan iPhone 14 Plus “reguler”, karena animo pengguna yang lebih memilih iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max.

CEO Apple, Tim Cook sendiri berpendapat dengan mengatakan bahwa penjualan iPhone kuat dan berhasil membuat lebih banyak orang beralih dari Android ke iPhone. Namun, dia mengakui ada kendala pasokan untuk iPhone 14 Pro.

"Kami pasti akan melawan tren industri telepon jika Anda melihat perkiraan pihak ketiga tentang apa yang dilakukan industri smartphone," kata Cook.

Baca Juga: Setelah Twitter, Induk Facebook Bakal PHK Ribuan Karyawan Pekan Ini

iPad juga menunjukkan penurunan performa dengan persentase penurunan 13,06 persen YoY. Kontribusinya terhadap pendapatan Apple kuartal ini mencapai 7,17 miliar dolar AS (Rp 111 triliun).

Mac menjadi produk Apple dengan pertumbuhan paling signifikan pada kuartal ini dengan pendapatan 11,51 miliar dolar AS (Rp 178 triliun), naik 25,39 persen YoY.

Pendapatan produk lainnya termasuk Apple Watch mencapai 9,65 miliar dolar AS (Rp 150 triliun), naik 9,85 persen YoY. Sementara pendapatan dari layanan Apple, antara lain App Store, iCloud, dan Apple Music sebesar US$19,19 miliar (Rp298 triliun). Angka ini naik 4,98 persen YoY.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apple Kini Lebih Besar dari Gabungan Google, Amazon, dan Meta"
Penulis : Lely Maulida
Editor : Reska K. Nistanto



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×