kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi akan jadi lokasi uji coba vaksin corona buatan Rusia


Jumat, 17 Juli 2020 / 15:33 WIB
Arab Saudi akan jadi lokasi uji coba vaksin corona buatan Rusia
ILUSTRASI. A scientist holds up sample vials inside a laboratory at Sorrento Therapeutics where efforts are underway to develop an antibody, STI-1499, to help in prevention of the coronavirus disease (COVID-19) in San Diego, California, U.S., May 22, 2020. REUTERS/B


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Arab Saudi sepertinya akan memainkan peran penting dalam upaya melawan wabah virus corona yang melanda dunia tahun ini. Pihak Rusia berencana melakukan uji coba vaksin corona mereka di negara Timur Tengah tersebut.

Uji coba yang rencananya akan dilakukan di Arab Saudi adalah uji coba fase ketiga. Fase pertama diikuti oleh 38 sukarelawan sudah selesai awal pekan ini. Sementara fase kedua dengan 100 sukarelawan masih berlangsung sampai sekarang.

Kirill Dmitriev, CEO Russian Direct Investment Fund (RDIF) mengatakan, uji coba di Saudi nantinya bisa melibatkan ribuan orang dan dilaksanakan pada bulan Agustus.

"Kami tidak hanya membahas tahap ketiga uji coba klinis vaksin corona Rusia di Arab Saudi, negera itu juga sudah membeli obat Avifavir. Kami juga mendiskusikan dengan Arab Saudi terkait produksi vaksin corona di wilayahnya," ungkap Dmitriev seperti dikutip dari Arab News.

Baca Juga: Profil mata-mata Rusia yang hendak curi data vaksin Covid-19 terungkap! Ini dia...

Avifavir jadi obat yang cukup sering diperbincangkan sejak pandemi melanda. Pada dasarnya obat ini biasa digunakan untuk kasus influenza akut.

Dalam uji klinis sejauh ini, Avifavir terbukti efektif untuk mengobati pasien Covid-19. Selain Avifavir, Saudi juga membeli persediaan alat uji Covid-19 dari Rusia baru-baru ini.

RDIF dan Saudi telah melakukan sederet kerja sama strategis jauh sebelum ini, terutama di bidang investasi. Dmitriev menyambut baik hubungan kedua negara ini ke depannya.

Bahkan ia dengan bangga menyebutkan kalau hubungan Rusia-Saudi bisa jadi contoh yang baik dari interaksi positif antar negara.

Baca Juga: 75 negara nyatakan minat bergabung dengan COVAX demi akses menuju vaksin corona

"Kami percaya Arab Saudi adalah mitra yang penting bagi Rusia, dan kami menganggap bahwa akan ada kerja sama yang baik terkait vaksin ini," tambah Dmitriev.

Vaksin buatan Rusia ini dikembangkan oleh Institut Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, Moskow. Proses pengembangannya juga diawasi langsung oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Para sukarelawan diisolasi di rumah sakit militer Burdenko Moskow pada 18 Juni, saat itu vaksin mulai diberikan dan semua sukarelawan terus menjalani pemeriksaan harian.

Kementerian Pertahanan melaporkan bahwa selama 28 hari setelah vaksinasi, tanda-tanda vital para sukarelawan tetep ada di batas normal.

Meskipun masih dalam tahap uji coba, tapi hal ini sudah cukup memberikan harapan bagi banyak pihak. Semua berharap vaksin ini benar-benar bisa segera diproduksi secara massal.

Baca Juga: Rusia klaim berhasil ciptakan vaksin virus corona, ini hasilnya




TERBARU

[X]
×