kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi: Houthi Bajak Kapal Berbendera UEA Pembawa Peralatan Medis


Senin, 03 Januari 2022 / 20:45 WIB
Arab Saudi: Houthi Bajak Kapal Berbendera UEA Pembawa Peralatan Medis
ILUSTRASI. Tentara Houthi berbaris selama prosesi pemakaman untuk pejuang Houthi yang tewas dalam pertempuran baru-baru ini melawan pasukan Pemerintah Yaman di Provinsi Marib, di Sanaa, Yaman, 17 Februari 2021. REUTERS/Khaled Abdullah


Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pejuang Houthi Yaman mengatakan, mereka telah menyita sebuah kapal berbendera Uni Emirat Arab di Laut Merah, mengklaim kapal itu membawa “persediaan militer”, setelah koalisi pimpinan Arab Saudi menuduh kelompok bersenjata itu melakukan “pembajakan”.

Kapal itu "memasuki perairan Yaman tanpa izin" di lepas pantai Hodeidah dan melakukan "tindakan permusuhan", kata juru bicara militer Houthi Yahia Saree di Twitter, Senin (3/1), seperti dikutip Al Jazeera.

Penyitaan kapal Rwabee menandai serangan terbaru di Laut Merah, rute penting untuk perdagangan internasional dan pengiriman energi.

Kata pertama penyitaan Rwabee datang dari Operasi Perdagangan Maritim Inggris, bagian dari militer Inggris, yang mengatakan, serangan Houthi menargetkan kapal yang tidak disebutkan namanya sekitar Minggu tengah malam.

Baca Juga: Koalisi Arab hancurkan gudang rudal balistik dan drone Houthi di Yaman

Beberapa jam kemudian, sebuah pernyataan dari koalisi pimpinan Arab Saudi, yang disiarkan oleh media pemerintah, mengakui serangan itu, dengan mengatakan, Houthi telah melakukan tindakan “pembajakan bersenjata” atas kapal tersebut.

Koalisi menegaskan, kapal itu membawa peralatan medis dari rumahsakit lapangan Arab Saudi di Pulau Socotra.

“Milisi Houthi harus segera melepaskan kapal, jika tidak, pasukan koalisi akan mengambil semua tindakan dan prosedur yang diperlukan untuk menangani pelanggaran ini, termasuk penggunaan kekuatan,” kata Brigadir Jenderal Turki al-Malki, Senin, seperti dilansir Al Jazeera.

Pada 2016, kapal Uni Emirat Rab, SWIFT-1, yang berlayar bolak-balik di Laut Merah antara pangkalan pasukan UEA di Eritrea dan Yaman, diserang oleh pasukan Houthi.

Pemerintah UEA menegaskan, SWIFT-1 membawa bantuan kemanusiaan. Hanya, pakar PBB kemudian mengatakan, mereka "tidak yakin akan kebenarannya".




TERBARU

[X]
×