kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,06   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi tunda penetapan harga jual resmi (OSP) minyak Mei hingga pertemuan OPEC+


Senin, 06 April 2020 / 06:20 WIB
Arab Saudi tunda penetapan harga jual resmi (OSP) minyak Mei hingga pertemuan OPEC+


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Arab Saudi mengambil langkah menunda perilisan harga jual minyak mentah internasional hingga lima hari, menurut salah satu sumber senior Arab Saudi yang akrab dengan masalah ini.

Mengutip Reuters, Minggu (5/4), OPEC yang akan menggelar pertemuan pada Kamis, setelah ditunda dari Senin untuk membahas pengurangan produksi guna mengurangi kelebihan pasokan karena permintaan bahan bakar dunia diperkirakan turun sekitar sepertiga karena pandemi Covid-19.

Perang harga selama sebulan antara Arab Saudi dan Rusia dengan latar belakang pandemi, telah memangkas harga minyak mentah menjadi US$ 34 per barel dari US$ 65 per barel.

Anggota OPEC yang dipimpin oleh Arab Saudi, telah meningkatkan upaya untuk menyelesaikan sengketa dalam beberapa hari terakhir, tetapi mereka telah meminta produsen besar lainnya termasuk Amerika Serikat untuk terlibat.

Baca Juga: Minyak WTI naik 12% ke US$ 28,34 per barel, harapan pemangkasan produksi sentimennya

Produsen utama anggota OPEC semuanya menyatakan harapan ke Rusia, Amerika Serikat dan Kanada bahwa kesepakatan pengurangan produksi akan berhasil. Namun akhir pekan ditandai dengan pembahasan pemangkasan yang sedang berlangsung antara Rusia dan Arab Saudi sehubungan dengan perjanjian OPEC sebelumnya.

Pekan lalu, Presiden AS Donad Trump mengumandangkan kemungkinan kesepakatan antara Arab Saudi dengan Rusia untuk mengurangi produksi sebanyak 10 juta barel hingga 15 juta barel per hari tetapi itu kemungkinan akan membutuhkan kerjasama negara-negara non anggota OPEC, di mana perintah nasional jangan melakukan kontrol atas output perusahaan swasta.

Menteri Perminyakan Irak mengatakan bahwa setiap kesepakatan baru membutuhkan dukungan dari produsen utama dari luar aliansi OPEC+ seperti Amerika Serikat, Kanada dan Norwegia.

Gedung Putih belum menyarankan untuk mencoba membujuk produsen mengurangi output.

Perusahaan minyak nasional Saudi Aramco biasanya mengeluarkan Harga Jual Resmi (OSP) pada tanggal 5 setiap bulan, menetapkan tren untuk harga Iran, Kuwait dan Irak dan mempengaruhi lebih dari 12 juta barel minyak per hari menuju Asia.

"Ini adalah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang belum diambil oleh Aramco sebelumnya. Semoga OSP akan bergantung pada bagaimana pertemuan OPEC + berakhir. Kami melakukan apa yang kami bisa untuk membuatnya (pertemuan) berhasil, termasuk mengambil langkah luar biasa ini untuk menunda OSP , " kata sumber Saudi seperti dikutip Reuters.

Pertemuan OPEC + pada awalnya dijadwalkan berlangsung pada hari Senin, tetapi ditunda hingga 9 April. Tujuannya, "Untuk memberikan lebih banyak waktu untuk menjangkau semua produsen, termasuk OPEC + dan lainnya", kata sumber Saudi.

"Ini pertanda bahwa keputusan akhir belum dibuat oleh Arab Saudi untuk melanjutkan perang harga atau tidak," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group di Chicago.

Sumber Saudi mengatakan bahwa Riyadh ingin menghindari terulangnya hasil pertemuan Maret di mana pembicaraan minyak runtuh karena penolakan Rusia untuk memangkas produksi.

Pemangkasan harga agresif kerajaan pada awal Maret mengejutkan industri minyak, membuat efek gulir di pasar minyak yang dipercepat dengan memburuknya pandemi virus corona.

Baca Juga: Harga minyak naik 16% dalam sepekan, Saudi meminta pertemuan darurat

Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan jatuhnya harga di Arab Saudi pada hari Jumat, mendorong tanggapan tegas dari Riyadh pada hari berikutnya membantah klaim Putin.

Pada hari Minggu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia ingin pembicaraan konstruktif tentang situasi di pasar minyak dan tidak melihat alternatif untuk dialog, kantor berita Interfax melaporkan.

"Rusia tidak mendukung untuk mengakhiri kesepakatan OPEC +. Presiden Putin dan Rusia berkomitmen untuk proses negosiasi yang konstruktif, yang tidak memiliki alternatif untuk menstabilkan pasar energi internasional," kata Peskov.

Pemangkasan pasokan terkoordinasi antara anggota OPEC + berakhir pada 31 Maret, setelah membantu mendukung harga minyak mentah sejak dimulai pada Januari 2017.

Pada hari Sabtu, Trump mengancam akan mengenakan tarif pada impor minyak mentah dalam upaya untuk memaksa Arab Saudi, Rusia dan produsen utama lainnya untuk menyetujui pengurangan produksi.

Produsen minyak lain yang bukan anggota OPEC + telah menunjukkan kesediaan untuk membantu, termasuk Kanada dan Norwegia.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×