kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ArcelorMittal dan Posco Bangun Pabrik Baja Raksasa di India


Jumat, 11 September 2009 / 06:52 WIB
ArcelorMittal dan Posco Bangun Pabrik Baja Raksasa di India


Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan

MUMBAI. Dua perusahaan baja raksasa, ArcelorMittal dan Pohang Iron and Steel Company (Posco), berekspansi ke India. ArcelorMittal akan membangun pabrik baja senilai US$ 20 miliar (Rp 200 triliun) berkapasitas produksi 24 juta ton setahun. Sedangkan Posco akan menghabiskan US$ 12 miliar untuk membangun pabrik baja berkapasitas 12 juta ton per tahun.

Kedua produsen baja ini akan memulai pembangunan tahun depan. Chief Executive Officer ArcelorMittal di India Vijay Kumar Bhatnagar menyatakan, persiapan pembangunan pabrik sudah selesai. ArcelorMittal juga telah mengantongi izin penambangan bijih besi di Jharkhand.

Adapun Posca sudah membebaskan lahan calon lokasi pabrik. Jurubicara Posco, Choi Doo Jin menyatakan, awal tahun depan Posco akan memulai pembangunannya. "Kini kami sedang menunggu izin penambangan biji besi di Orissa," kata Choi, kemarin.

Posco, ArcelorMittal, dan perusahaan baja India seperti Tata Steel Ltd, sedang berlomba-lomba membangun pabrik di India. Maklum, mereka berkeyakinan permintaan baja akan melonjak selepas resesi, terutama dari industri otomotif, serta proyek jalan tol.

Sebenarnya, Posco dan ArcelorMittal telah mengungkapkan rencana pembangunan pabrik tersebut pada 2005. Tapi pembangunan pabrik terganjal izin pertambangan bijih besi dan terkendala pembebasan lahan pabrik.

Rencana pembangunan pabrik tersebut mulai bergulir lagi setelah Perdana Menteri Manmohan Singh kembali berkuasa pada Mei 2009. Pemerintah India bertekad mengeluarkan undang-undang pertambangan yang lebih sederhana. Dengan undang-undang baru yang rencananya berlaku tahun ini, India berharap bisa menjaring lebih banyak pemodal asing dan bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 9% di tahun depan.

Menurut Virbhadra Singh, Menteri Baja India, konsumsi baja domestik pada kuartal ketiga ini akan naik 6% dari periode sama 2008. Pada kuartal kedua lalu, permintaan baja India naik 5%. "India memerlukan kapasitas tambahan karena kapasitas yang ada tidak mampu memenuhi permintaan," imbuhnya.

Nomura Holdings dalam laporannya bulan lalu memprediksi, permintaan baja dunia akan turun 10,3% tahun ini. Tapi konsumsi baja dunia akan kembali melonjak 12,2% pada tahun depan.




TERBARU

[X]
×