kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS akan Pasok Ukraina dengan Senjata untuk Melawan Rusia


Senin, 11 April 2022 / 06:16 WIB
AS akan Pasok Ukraina dengan Senjata untuk Melawan Rusia
ILUSTRASI. Amerika Serikat berkomitmen untuk menyediakan "senjata yang dibutuhkan" bagi Ukraina untuk mempertahankan diri melawan Rusia. REUTERS/Zohra Bensemra


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat berkomitmen untuk menyediakan "senjata yang dibutuhkan" bagi Ukraina untuk mempertahankan diri melawan Rusia. Hal tersebut diungkapkan oleh penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan.

Melansir Reuters, Sullivan mengatakan, pemerintahan Biden akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina untuk mencegah Rusia merebut lebih banyak wilayah dan menargetkan warga sipil. Serangan Rusia tersebut disebut Washington sebagai kejahatan perang.

“Kami akan memberikan Ukraina senjata yang dibutuhkan bagi mengalahkan Rusia untuk menghentikan mereka mengambil lebih banyak kota di mana mereka melakukan kejahatan perang ini,” kata Sullivan di ABC News “This Week”.

Moskow sendiri telah menolak tuduhan kejahatan perang oleh Ukraina dan negara-negara Barat.

Berbicara kemudian di "Meet the Press" NBC News, Sullivan mengatakan Amerika Serikat bekerja sepanjang waktu untuk mengirimkan senjata dan mengatur serta mengoordinasikan pengiriman senjata dari banyak negara lain.

Baca Juga: Ukraina Larang Seluruh Aktivitas Impor dari Rusia

“Senjata datang setiap hari,” kata Sullivan, “termasuk hari ini.”

Gedung Putih mengatakan pekan lalu, Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan militer senilai US$ 1,7 miliar ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari.

Pengiriman senjata termasuk rudal anti-pesawat Stinger dan anti-tank Javelin, serta amunisi dan pelindung tubuh. Tetapi para pemimpin AS dan Eropa ditekan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyediakan senjata dan peralatan yang lebih berat untuk menghadapi Rusia di wilayah timur negara itu, di mana Rusia diperkirakan akan meningkatkan upaya militernya.

Dalam kutipan wawancara dengan "60 Minutes" CBS News yang akan tayang Minggu malam, Zelenskiy menyatakan skeptisisme bahwa Amerika Serikat akan mengirimkan senjata yang mereka dibutuhkan.

"Apakah Ukraina dapat mengalahkan serangan Rusia tergantung pada seberapa cepat kita akan dibantu oleh Amerika Serikat. Sejujurnya, apakah kita akan dapat bertahan tergantung pada ini," kata Zelenskiy.

Baca Juga: Intelijen Jerman dan Gambar Satelit Ungkap Pembunuhan Warga Sipil di Bucha, Ukraina

Dia menambahkan, "Saya memiliki kepercayaan 100% pada orang-orang kami dan pada angkatan bersenjata kami, tetapi sayangnya saya tidak memiliki keyakinan bahwa kami akan menerima semua yang kami butuhkan."

Pada hari Jumat, para pejabat Ukraina mengatakan lebih dari 50 orang tewas dalam serangan rudal di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorsk di wilayah Donetsk, tempat ribuan orang berkumpul untuk mengungsi.

Invasi Rusia telah memaksa sekitar seperempat dari populasi 44 juta meninggalkan rumah mereka, mengubah kota menjadi puing-puing dan membunuh atau melukai ribuan orang.

Moskow telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangga selatannya. Ukraina dan negara-negara Barat telah menolak ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang.

Rusia pada hari Sabtu menunjuk seorang jenderal baru untuk memimpin pasukannya di Ukraina, Aleksandr Dvornikov, yang memiliki pengalaman militer yang signifikan di Suriah.

Dengan latar belakang itu, Sullivan menilai Rusia mengharapkan Dvornikov untuk mengizinkan lebih banyak kebrutalan terhadap penduduk sipil Ukraina.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×