kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS akhirnya hengkang dari Dewan HAM PBB


Rabu, 20 Juni 2018 / 12:38 WIB
AS akhirnya hengkang dari Dewan HAM PBB
ILUSTRASI.


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat memutuskan hengkang dari keanggotaan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (19/6).

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley datang ke Washington untuk mengumumkan keputusan itu bersama Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo. Seperti dilansir AFP, Rabu (20/6), Haley menyebut dewan HAM munafik dan berlaku biasa terhadap Israel.

Meski keputusan itu mencerminkan permusuhan Trump terhadap badan dunia dan diplomasi multilateral, namun Haley menegaskan bahwa AS akan tetap berkomitmen terhadap hak asasi manusia.

Keputusan itu muncul setelah Dewan HAM PBB mengecam Washington karena memisahkan anak-anak migran dari orang tua mereka yang mencari suaka setelah menyeberang ke negara itu dari Meksiko.

Haley dan Pompeo menekankan keputusan dibuat setelah bertahun-tahun upaya untuk mereformasi Dewan HAM tak diguris. Reformasi diperlukan untuk membuat dewan yang serius menegakkan HAM.

"Terlalu lama, Dewan HAM telah menjadi pelindung para pelaku pelanggaran hak asasi manusia, dan kubangan bias politik. Sayangnya, sekarang jelas bahwa seruan kami untuk reformasi tidak diperhatikan," kata Pompeo, Seperti dilansir AFP, Rabu (20/6).

Badan yang bermarkas di Jenewa ini didirikan pada 2006 untuk mempromosikan dan melindungi HAM di seluruh dunia, tetapi pernyataannya sering bentrok dengan prioritas AS.

Secara khusus, fokus Dewan HAM pada perilaku Israel terhadap warga Palestina di wilayah yang didudukinya di Tepi Barat dan di Gaza, telah membuat marah AS. Tapi, kata Haley, Washington tidak bisa mengkritik pelanggaran yang bahkan mencolok dilakukan oleh lawan-lawan AS seperti Venezuela dan Kuba. 

"Negara-negara telah berkolusi satu sama lain untuk merusak metode pemilihan anggota saat ini. Dan terus menerus bias  terhadap Israel," tegas Pompeo.

Lanjut Pompeo, sejak pembentukannya, Dewan HAM telah mengadopsi lebih banyak resolusi yang mengutuk Israel daripada melawan negara lainnya yang melakukan pelanggaran HAM berat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik langkah AS. Ia melabeli Dewan HAM sebagai organisasi yang bias, bermusuhan, anti-Israel, yang telah mengkhianati misinya untuk melindungi hak asasi manusia.

Haley, yang tahun lalu mengeluarkan ancaman bahwa Washington akan meninggalkan dewan jika reformasi tidak dilakukan, bahkan menggunakan bahasa yang lebih kasar dalam pernyataan hari ini. "Kami mengambil langkah ini karena komitmen kami tidak memungkinkan kami untuk tetap menjadi bagian dari organisasi yang munafik dan melayani diri sendiri yang memperolok hak asasi manusia," ucapnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyesalkan keputusan AS. "Arsitektur hak asasi manusia PBB memainkan peran yang sangat penting dalam promosi dan perlindungan hak asasi manusia di seluruh dunia," katanya.

Sebelumnya, Senin, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Zeid Ra'ad Al Hussein, telah menegur Trump atas kebijakan AS memisahkan keluarga migran yang ditahan di perbatasan Meksiko.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×