kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,09   -2,45   -0.27%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS diprediksi bisa melakukan vaksinasi vaksin corona di bulan ini


Rabu, 02 Desember 2020 / 16:10 WIB
AS diprediksi bisa melakukan vaksinasi vaksin corona di bulan ini
ILUSTRASI. Vaksin corona Moderna. /File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harapan segera berakhirnya pandemi Covid-19 tampaknya bakal segera jadi kenyataan. Kehadiran vaksin yang ditunggu-tunggu semua orang sebagai senjata utama melawan virus tersebut sudah di depan mata. 

Dua vaksin buatan perusahaan farmasi ternama tengah bersaing ketat agar segera meluncur dalam waktu dekat. Moderna telah memiliki hasil final dari uji coba fase 3 vaksin Covid-19 buatannya dimana tingkat kemanjuran vaksin mencegah virus corona mencapai 94,1% dan  khasiatnya menyembuhkan pasien Covid-19 parah mencapai 100%. Sementara tingkat kemanjuran Pfizer-BioNTech berdasarkan hasil uji akhir mencapai 95% tapa ada efek samping serius.

Dua vaksin ini kemungkinan besar akan mulai digunakan di Amerika Serikat (AS) pada Desember ini.  Menurut dokumen Operation Warp Speed yang diperoleh CNN pada Selasa (2/12), pengiriman pertama vaksin Pfizer dijadwalkan dilakukan pada 15 Desember 2020. Sementara pengiriman pertama vaksin Moderna akan dimulai pada 22 Desember. 

Baca Juga: Bela Australia, AS sebut gambar rekayasa China sebagai titik paling menyedihkan

Namun, tanggal distribusi tersebut masih akan tergantung  pada keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan ASn atau Food and Drug Administration (FDA) untuk memberikan otorisasi terhadap penggunaan darurat kedua vaksin itu. Pfizer mengajukan aplikasi ke FDA pada 20 November dan Moderna pada 30 November.

Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait di FDA akan bertemu pada 10 Desember untuk meninjau data vaksin Pfizer dan membuat rekomendasi untuk otorisasi terhadap vaksin itu.  

FDA dan Komite Penasehat untuk Praktik Imunisasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS (CDC) disebut akan melakukan melakukan pertemuan empat hari pada 11-14 Desember untuk membuat rekomendasi siapa yang harus menerima vaksin terlebih dahulu. Sementara peninjauan atas vaksin Moderna akan dilakukan FDA dan Komite Penasehat untuk Praktik Imunisasi AS pada 18-21 Desember. 

Di dalam dokumen itu juga telah diurai perkiraan jumlah vaksin yang akan diproduksi. Vaksin Pfizer diperkirakan akan diproduksi  22,5 juta dosis pada Desember dan vaksin Moderna 18 juta dosis.

Kedua vaksin ini juga disebut kemungkinan bisa diluncurkan di Eropa pada awal Desember ini. Moderna serta Pfizer-BioNTech telah mengajukan permohonan darurat penggunaan vaksin besutan mereka masing-masing ke Badan obat-obatan di Eropa atau European Medicines Agency (EMA) hari ini, Selasa (2/12). 

Baca Juga: Panas, Beijing tuduh Washington adopsi kebijakan diskriminatif pada perusahaan China

Pengajuan penggunaan darurat ke regulator Uni Eropa dilakukan Moderna sehari setelah mengajukan izin kepada regulator di Amerika Serikat (AS), sedangkan Pfizer dan partner Jermannya BioNTech mengajukan izin darurat ke EMA paska seminggu mengajukan hal yang sama di AS.  

"Kami dapat mengirimkannya dalam beberapa jam (setelah resmi dari izin). Kami sudah membuat stok yang siap didistribusikan dalam beberapa jam," kata Sierk Poetting, Kepala Operasi dan Keuangan BioNTech dikutip Reuters, Rabu (2/12). 

Sementara EMA tidak merinci jadwal hasil tinjauan atas dua vaksin itu akan rampung. Regulator ini hanya menyebut bahwa  tinjauan atas Prizer dan BioNTech akan diselesaikan paling lambat pada 29 Desember dan vaksin Moderna paling lama pada 12 Januari 2021, tetapi jadwalnya bisa saja berubah saat evaluasi berlangsung.

Badan Eksekutif Uni Eropa menyebut kemungkinan baru bisa memberikan otorisasi akhir atas kedua vaksin itu beberapa hari setelah memperoleh rekomendasi dari EMA. Izin yang akan diberikan regulator di Eropa dan AS atas vaksin Covid-19 merupakan izin bersyarat untuk penggunaan darurat. Para pengembang vaksin wajib melanjutkan ujicoba lebih lanjut.

Baca Juga: Setelah mendarat di bulan, Chang'e 5 China berhasil kumpulkan sampel pertama

Pengajuan Eropa menyelesaikan apa yang disebut tinjauan bergulir, yang diprakarsai oleh EMA pada 6 Oktober untuk Pfizer dan pada 16 November untuk Moderna, yang bertujuan untuk mempercepat proses dengan melakukan penilaian waktu nyata dari data saat mendarat .

EMA mengatakan telah memulai tinjauan bergulir terhadap kandidat vaksin Johnson & Johnson setelah hasil awal menunjukkan itu memicu produksi antibodi dan sel kekebalan terhadap virus. Peninjauan akan berlanjut sampai cukup bukti tersedia untuk aplikasi otorisasi pemasaran formal.

Pemerintah Inggris mengatakan di sini minggu lalu bahwa Pfizer dan BioNTech telah melaporkan data dari uji klinis mereka ke Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA).

Selanjutnya: Waduh! Ratusan mutasi virus corona muncul, Covid-19 tak terbendung




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×