kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

AS diprediksi bisa melakukan vaksinasi vaksin corona di bulan ini


Rabu, 02 Desember 2020 / 16:10 WIB
AS diprediksi bisa melakukan vaksinasi vaksin corona di bulan ini
ILUSTRASI. Vaksin corona Moderna. /File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

"Kami dapat mengirimkannya dalam beberapa jam (setelah resmi dari izin). Kami sudah membuat stok yang siap didistribusikan dalam beberapa jam," kata Sierk Poetting, Kepala Operasi dan Keuangan BioNTech dikutip Reuters, Rabu (2/12). 

Sementara EMA tidak merinci jadwal hasil tinjauan atas dua vaksin itu akan rampung. Regulator ini hanya menyebut bahwa  tinjauan atas Prizer dan BioNTech akan diselesaikan paling lambat pada 29 Desember dan vaksin Moderna paling lama pada 12 Januari 2021, tetapi jadwalnya bisa saja berubah saat evaluasi berlangsung.

Badan Eksekutif Uni Eropa menyebut kemungkinan baru bisa memberikan otorisasi akhir atas kedua vaksin itu beberapa hari setelah memperoleh rekomendasi dari EMA. Izin yang akan diberikan regulator di Eropa dan AS atas vaksin Covid-19 merupakan izin bersyarat untuk penggunaan darurat. Para pengembang vaksin wajib melanjutkan ujicoba lebih lanjut.

Baca Juga: Setelah mendarat di bulan, Chang'e 5 China berhasil kumpulkan sampel pertama

Pengajuan Eropa menyelesaikan apa yang disebut tinjauan bergulir, yang diprakarsai oleh EMA pada 6 Oktober untuk Pfizer dan pada 16 November untuk Moderna, yang bertujuan untuk mempercepat proses dengan melakukan penilaian waktu nyata dari data saat mendarat .

EMA mengatakan telah memulai tinjauan bergulir terhadap kandidat vaksin Johnson & Johnson setelah hasil awal menunjukkan itu memicu produksi antibodi dan sel kekebalan terhadap virus. Peninjauan akan berlanjut sampai cukup bukti tersedia untuk aplikasi otorisasi pemasaran formal.

Pemerintah Inggris mengatakan di sini minggu lalu bahwa Pfizer dan BioNTech telah melaporkan data dari uji klinis mereka ke Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA).

Selanjutnya: Waduh! Ratusan mutasi virus corona muncul, Covid-19 tak terbendung




TERBARU

[X]
×