Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JENEWA / BRUSSELS. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan Amerika Serikat melanggar aturan perdagangan global dengan memberlakukan tarif miliaran dolar dalam perang dagang antara Presiden Donald Trump dengan China. Tentu saja keputusan tersebut memicu kemarahan dari Washington.
Pemerintahan Trump mengatakan tarifnya yang diberlakukan dua tahun lalu pada lebih dari US$ 200 miliar barang-barang Tiongkok dibenarkan karena Tiongkok mencuri kekayaan intelektual dan memaksa perusahaan AS untuk mentransfer teknologi untuk akses ke pasar Tiongkok.
Tetapi panel beranggotakan tiga orang WTO mengatakan bea masuk AS melanggar aturan perdagangan karena hanya berlaku untuk China dan di atas tarif maksimum yang disepakati oleh Amerika Serikat. Washington kemudian tidak cukup menjelaskan mengapa tindakannya merupakan pengecualian yang dibenarkan, panel menyimpulkan.
"Laporan panel ini menegaskan apa yang telah dikatakan pemerintahan Trump selama empat tahun: WTO sama sekali tidak memadai untuk menghentikan praktik teknologi berbahaya China," kata Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer sebagai tanggapan.
Kementerian Perdagangan China mengatakan Beijing mendukung sistem perdagangan multilateral dan menghormati aturan dan putusan WTO, dan berharap Washington akan melakukan hal yang sama.
Keputusan tersebut hanya akan berdampak kecil pada tarif AS dan hanyalah awal dari proses hukum yang dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk dilakukan, yang pada akhirnya mengarah pada persetujuan WTO untuk tindakan pembalasan jika ditegakkan. Sebuah langkah yang telah diambil China sendiri.
Baca Juga: Pemerintah kenakan safeguard pada produk ubin keramik dari India dan Vietnam
Amerika Serikat kemungkinan akan mengajukan banding atas keputusan hari Selasa itu. Namun, hal itu akan membuat kasus tersebut menjadi batal hukum, karena Washington telah memblokir penunjukan hakim ke badan banding WTO, mencegahnya mengumpulkan jumlah minimum yang diperlukan untuk menyidangkan kasus.
Panel WTO menyadari bahwa ia sedang melangkah ke dalam air panas. Ia mencatat bahwa mereka hanya melihat ke dalam tindakan AS dan bukan pembalasan China, yang tidak ditentang oleh Washington di WTO.
“Panel sangat menyadari konteks yang lebih luas di mana sistem WTO saat ini beroperasi, yang mencerminkan serangkaian ketegangan perdagangan global yang belum pernah terjadi sebelumnya,” laporan 66 halaman menyimpulkan.