kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.821   -6,75   -0,10%
  • KOMPAS100 985   -2,88   -0,29%
  • LQ45 764   -0,16   -0,02%
  • ISSI 218   -0,60   -0,27%
  • IDX30 396   0,36   0,09%
  • IDXHIDIV20 467   -0,14   -0,03%
  • IDX80 111   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 114   -0,02   -0,01%
  • IDXQ30 129   0,13   0,10%

AS Memastikan Ada di Belakang Filipina Soal Laut China Selatan


Kamis, 14 Juli 2022 / 09:30 WIB
AS Memastikan Ada di Belakang Filipina Soal Laut China Selatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LAUT CHINA SELATAN. Sengketa Laut China Selatan yang sudah berlangsung lama antara Filipina dengan China masih berlanjut.  

Amerika Serikat (AS) menegaskan akan membela Filipina terhadap serangan apa pun terhadap kapal atau pesawatnya di Laut China Selatan. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam peringatan enam tahun putusan pengadilan arbitrase internasional mengenai sengketa Laut China Selatan. 

“Kami menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina akan menimbulkan komitmen pertahanan bersama AS,” kata Blinken dalam sebuah pernyataan, Selasa (12/7/2022). 

Dia menambahkan, “Kami menyerukan lagi kepada Republik Rakyat China untuk mematuhi kewajibannya di bawah hukum internasional dan menghentikan perilaku provokatifnya,” sambung Blinken, sebagaimana dilansir DW. 

Menteri Luar Negeri Filipina yang baru diangkat, Enrique Manalo, mengatakan pada Selasa bahwa putusan pengadilan arbitrase internasional pada 2016 tersebut konklusif karena tidak dapat dibantah. 

Baca Juga: AS Kirim Kapal Perusak Berpeluru Kendali ke Laut China Selatan, China Murka

“Kami dengan tegas menolak upaya untuk melemahkannya bahkan menghapusnya dari hukum, sejarah, dan ingatan kolektif kami,” ujar Manalo, tanpa menyebut nama China. 

Pemerintahan baru di Filipina telah menunjukkan fokus baru pada sengketa maritim setelah hubungan yang lebih hangat dengan China di bawah Rodrigo Duterte. 

Aktivis di Filipina juga menggelar protes di luar Konsulat China di Makati untuk memperingati putusan pengadilan arbitrase tersebut. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri China Wang Yi memperingatkan para pemimpin ASEAN untuk tidak mau dimanfaatkan sebagai "bidak catur" oleh negara-negara besar. 

Baca Juga: China Beri Peringatan kepada Negara-Negara Asia Tenggara, Ini Isinya

China dan Filipina telah terlibat dalam perselisihan atas petak Laut China Selatan selama berpuluh-puluh tahun, yang mencakup beberapa pulau kecil dan terumbu karang. Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Brunei Darussalam juga memiliki klaim yang tumpang tindih di Laut China Selatan yang strategis sekaligus kaya akan sumber daya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Tegaskan Bela Filipina di Laut China Selatan"
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×