kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS Peringatkan Iran Agar tidak Menjadikan Mereka Sebagai Target Serangan Balasan


Kamis, 04 April 2024 / 01:14 WIB
AS Peringatkan Iran Agar tidak Menjadikan Mereka Sebagai Target Serangan Balasan
ILUSTRASI. Gedung?konsulat Iran?rata dengan tanah akibat serangan udara militer Israel, di ibu kota Suriah, Damaskus, Suriah 2 April 2024. REUTERS/Firas Makdesi


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - WASHINGOTN - Amerika Serikat pada Selasa telah memperingatkan Iran agar tidak melakukan pembalasan atas serangan terhadap kompleks Kedutaan Iran di Suriah.

Amerika mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, bahwa mereka tidak memiliki peringatan sebelumnya adanya serangan terhadap Kedutaan Iran di Damaskus Suriah, yang disebut oleh Iran telah dilakukan oleh sekutu Israel.

Menurut Iran, serangan di Kedutaan Besar Iran di Damaskus pada hari Senin (1/4) telah menewaskan dua orang jenderal dan lima penasihat militernya. Tehran menyebut serangan ini menandai salah satu serangan paling signifikan terhadap kepentingan Iran di Suriah, di mana Israel telah meningkatkan kampanye jangka panjang melawan Iran.

Baca Juga: AS Desak Iran untuk Mencairkan Semua Uraniumnya

Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood menyatakan Amerika tidak akan ragu untuk membela personel mereka dan ia mengulangi peringatan sebelumnya kepada Iran dan proksinya, agar tidak mengambil keuntungan dari situasi ini.

"Sekali lagi, serangan di mana kami tidak terlibat atau sepengetahuan kami – untuk melanjutkan serangan mereka terhadap personel AS,” katanya.

Serangan oleh proksi yang didukung Iran terhadap pasukan AS yang berbasis di Irak dan Suriah berhenti pada bulan Februari setelah Washington membalas pembunuhan tiga tentara AS di Yordania dengan puluhan serangan udara terhadap sasaran di Suriah dan Irak yang terkait dengan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan mereka sebut sebagai milisi yang mendukung Iran.  

Iran mengatakan kepada Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara bahwa mereka berhak "mengambil tindakan tegas" terhadap serangan terhadap Kedutaan Besar mereka di Damaskus, Suriah. 

Iran menuduh Israel telah melanggar Piagam PBB, hukum internasional, karena tempat diplomatik dan konsuler yang statusnya tidak dapat diganggu gugat.

“Amerika Serikat bertanggung jawab atas semua kejahatan yang dilakukan oleh rezim Israel,” kata wakil Duta Besar Iran untuk PBB Zahra Ershadi. 

Baca Juga: Arab Saudi Desak AS Tidak Cawe-cawe Saat Houthi Serang Kapal-kapal di Laut Merah

Ia juga menuduh AS tengah berupaya mengganggu kestabilan di Suriah dan wilayah tersebut. Selain itu Amerika juga memperkeruh situasi di Timur Tengah dengan mendukung Israel dalam perang melawan pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas.

Ershadi meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan terhadap gedung diplomatik Iran di Damaskus Suriah. Sementara Wood berkelit dengan mengatakan Washington belum memiliki konfirmasi mengenai status bangunan yang hancur di Damaskus yang disebut sebagai Kedutaan Besar Iran di Suriah.

“Setiap serangan yang terkonfirmasi terhadap properti yang sebenarnya merupakan fasilitas diplomatik akan menjadi perhatian Amerika Serikat,” katanya. “Misi diplomatik dan harta benda mereka, serta tempat tinggal resmi diplomatik harus dilindungi, terutama pada saat konflik bersenjata.”

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebelumnya pada hari Selasa mengutuk serangan di Damaskus, dan menyerukan “semua pihak untuk menahan diri, dan menghindari eskalasi kekerasan lebih lanjut,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

“Dia memperingatkan bahwa setiap kesalahan perhitungan dapat menyebabkan konflik yang lebih luas di wilayah yang sudah bergejolak, dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi warga sipil yang telah mengalami penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Suriah, Lebanon, Wilayah Pendudukan Palestina, dan Timur Tengah yang lebih luas,” kata Dujarric.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×