kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS peringatkan kapal dagang dan tanker minyak bisa menjadi sasaran serangan Iran


Sabtu, 11 Mei 2019 / 06:00 WIB
AS peringatkan kapal dagang dan tanker minyak bisa menjadi sasaran serangan Iran


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Otoritas maritim Amerika Serikat menyatakan bahwa kapal komersial dari negara tersebut, termasuk kapal tanker minyak yang berlayar melalui jalur perairan Timur Tengah bisa menjadi sasaran serangan Iran.

Dilansir dari Reuters, otoritas maritim AS atau MARAD dalam pemberitahuan yang diunggah pada hari Kamis waktu setempat menyatakan bahwa sejak awal Mei ini telah ada peningkatan ancaman Iran terhadap aset dan kepentingan Amerika Serikat maupun negara mitranya.

Ancaman ini termasuk pada infrastruktur produksi minyak, setelah Teheran mengancam akan menutup selat Chormepoint Hormuz yang merupakan jalur dari sepertiga ekspor minyak mentah dunia.

"Iran dapat merespons dengan menargetkan kapal komersial, termasuk kapal tanker minyak, atau kapal militer AS di Laut Merah, Selat Bab-el-Mandeb, atau Teluk Persia," kata MARAD dalam pengumumannya.

Ketegangan antara Teheran dan Washington terus meningkat sejak pemerintahan Trump menarik diri dari perjanjian nuklir internasional 2015 dengan Iran pada tahun lalu. Disusul dengan sejumlah sanksi tambahan untuk menekan ekonomi Iran.

Jim Malloy, Komandan Armada Kelima AS yang bermarkas di Bahrain mengatakan bahwa pasukannya berada dalam kondisi kesiapan yang tinggi. Meskipun militer AS tidak menghendaki adanya perang dengan Iran.

MARAD menambahkan bahwa kapal-kapal berbendera AS. didorong untuk menghubungi Armada Kelima yang bertugas melindungi pengiriman komersial di daerah tersebut, setidaknya dua hari sebelum berlayar melalui Selat Hormuz.

Di sisi lain, Washington semakin memperketat sanksi terhadap Iran pada bulan ini dengan menghilangkan keringanan yang memungkinkan beberapa negara membeli minyak dari negara tersebut dengan tujuan untuk mengurangi ekspor minyak mentah Iran.

Iran telah menanggapi aksi tersebut dengan mengurangi beberapa pembatasan pada program nuklirnya meskipun tetap mematuhi komitmen untuk membatasi aktivitas pengayaan uranium.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×