Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Asap hitam kembali terlihat mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Kamis pagi, menandakan bahwa para kardinal Gereja Katolik Roma belum mencapai kesepakatan dalam pemilihan paus baru.
Ribuan umat Katolik berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menyaksikan tanda asap dari atap kapel. Asap hitam muncul sesaat sebelum tengah hari waktu setempat, menunjukkan bahwa belum ada keputusan yang dihasilkan dalam proses pemungutan suara.
Sebanyak 133 kardinal berusia di bawah 80 tahun memulai konklaf pada Rabu (7/5/2025), sebuah proses yang bersifat sangat ritualistik dan tertutup. Mereka menjalani isolasi total hingga terpilih pengganti mendiang Paus Fransiskus.
Baca Juga: Asap Hitam Mengepul dari Cerobong Kapel Sistina Rabu Malam, Paus Belum Terpilih
Dalam setiap sesi pemungutan suara, surat suara dibakar dan dicampur dengan bahan kimia. Asap hitam menunjukkan belum ada paus terpilih, sedangkan asap putih menandai terpilihnya paus baru.
Pemungutan suara pertama yang digelar Rabu malam belum membuahkan hasil. Dua pemungutan suara tambahan dijadwalkan pada Kamis sore, dengan kemungkinan sinyal asap kembali muncul setelah pukul 17.30 waktu setempat.
Para kardinal, yang kerap disebut “para pangeran Gereja,” akan terus melakukan pemungutan suara hingga empat kali sehari, hingga salah satu kandidat memperoleh dua pertiga suara.
Dalam sejarah modern, belum pernah ada paus yang terpilih dalam pemungutan suara pertama. Oleh karena itu, kemunculan asap hitam pada hari pertama telah diperkirakan sebelumnya. Namun, mengacu pada konklaf sebelumnya, hasil akhir mungkin akan tercapai pada hari kedua.
Baca Juga: Asap Hitam di Vatikan, Belum Ada Paus Baru pada Kamis Pagi
Paus Fransiskus, paus pertama dari Amerika Latin, terpilih pada malam hari kedua konklaf tahun 2013. Pendahulunya, Benediktus XVI, juga terpilih pada hari kedua konklaf pada tahun 2005.