kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   0,00   0,00%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%

Para Kardinal Memulai Proses Pemilihan Paus, Dunia Menanti Asap Putih


Rabu, 07 Mei 2025 / 16:37 WIB
Para Kardinal Memulai Proses Pemilihan Paus, Dunia Menanti Asap Putih
Anggota klerus berkumpul pada hari Dekan Dewan Kardinal, Kardinal Giovanni Battista Re memimpin Misa Kudus, yang dirayakan untuk pemilihan paus baru, di Basilika Santo Petrus, di Vatikan, 7 Mei 2025. REUTERS/Murad Sezer


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  VATIKAN. Para kardinal Gereja Katolik Roma akan memulai proses pemilihan paus baru pada Rabu dengan menggelar konklaf tertutup di Kapel Sistina, Vatikan. 

Mereka akan mengisolasi diri dari dunia luar hingga berhasil memilih pemimpin baru yang diharapkan mampu mempersatukan Gereja global yang beragam namun terpecah.

Konklaf akan diawali dengan misa publik di Basilika Santo Petrus. Setelah itu, para kardinal akan memasuki Kapel Sistina, tempat yang dihiasi lukisan dinding ikonik, untuk memulai sidang rahasia guna mencari pengganti Paus Fransiskus yang wafat bulan lalu.

Secara historis, tidak ada paus yang langsung terpilih pada hari pertama. Oleh karena itu, proses pemungutan suara dapat berlangsung beberapa hari hingga salah satu dari para kardinal memperoleh mayoritas dua pertiga suara yang dibutuhkan untuk menjadi paus ke-267.

Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat, Bagaimana Proses Pemilihan Paus Baru dalam Masa Konklaf?

Pada hari Rabu hanya akan dilakukan satu putaran pemungutan suara. Selanjutnya, para kardinal dapat memberikan suara hingga empat kali per hari. Surat suara akan dibakar setelah setiap putaran. 

Asap hitam dari cerobong kapel menandakan belum tercapainya konsensus, sementara asap putih disertai denting lonceng menandai terpilihnya paus baru bagi 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Paus memiliki pengaruh yang melampaui batas Gereja Katolik, kerap menjadi suara moral dunia dan pengingat hati nurani yang tidak tertandingi oleh pemimpin global mana pun.

Kapel Sistina Vatikan

Dalam misa sebelum konklaf pada Rabu pagi, para kardinal berdoa agar Tuhan membimbing mereka dalam memilih paus baru yang akan memiliki "perhatian penuh" terhadap dunia.

Dalam khotbahnya, Kardinal Giovanni Battista Re dari Italia mengingatkan para kardinal untuk menanggalkan "setiap pertimbangan pribadi" dan hanya memikirkan "kebaikan Gereja dan kemanusiaan."

Baca Juga: Bagaimana Proses Pemilihan Paus Baru pada Konklaf? Ini Sistem Voting dan Durasinya

Kardinal Re, yang kini berusia 91 tahun dan menjabat sebagai dekan Dewan Kardinal, tidak ikut serta dalam konklaf karena hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak memilih.

Selama beberapa hari terakhir, para kardinal menyampaikan pandangan berbeda mengenai kriteria paus berikutnya. Sebagian menginginkan kelanjutan visi Paus Fransiskus yang terbuka dan reformis. 

Yang lain menginginkan kembali pada tradisi lama. Banyak yang berharap pada kepemimpinan yang lebih stabil dan dapat diprediksi.

Sebanyak 133 kardinal dari 70 negara dijadwalkan mengikuti konklaf kali ini, meningkat dari 115 kardinal dari 48 negara pada konklaf terakhir tahun 2013. Kenaikan ini mencerminkan upaya Paus Fransiskus untuk memperluas jangkauan Gereja ke wilayah-wilayah terpencil dengan jumlah umat yang sedikit.

Tidak ada kandidat unggulan yang jelas, meskipun Kardinal Pietro Parolin dari Italia dan Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina disebut-sebut sebagai calon kuat. 

Baca Juga: Konklaf Vatikan akan Pilih Paus Baru, Dunia Tunggu Asap Putih

Kandidat potensial lain termasuk Jean-Marc Aveline dari Prancis, Peter Erdo dari Hungaria, Robert Prevost dari Amerika Serikat, dan Pierbattista Pizzaballa dari Italia.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×