Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Memanfaatkan kekuatan satu sama lain
Thailand mengatakan bahwa mereka siap untuk meningkatkan konektivitas antarnegara.
Misalnya, proyek ini memperluas jaringan rel ganda.
Proyek ini juga berupaya membangun jembatan darat di Thailand selatan yang menghubungkan Laut Andaman dengan Teluk Thailand.
Proyek utama yang dijadwalkan selesai pada tahun 2028 ini bertujuan untuk menciptakan rute perdagangan internasional baru dan mempersingkat waktu tempuh kapal, kata Wakil Perdana Menteri Thailand sekaligus Menteri Transportasi Suriya Juangroongruangkit.
Saat ini, ada "banyak kemacetan" di Selat Malaka, katanya. "Kami perkirakan di masa mendatang, banyak jalur pelayaran harus menunggu dan mengantre. Namun, jika ada jembatan darat, jembatan itu bisa (digunakan sebagai alternatif)."
Namun, infrastruktur saja tidak cukup, kata pelaku industri.
Tonton: Tiru Singapura, Luhut Ungkap Cara Negara Bisa Hemat Anggaran Hingga 40%
"Pertanyaan kuncinya sekarang adalah, dapatkah mereka membuatnya (menjadi) mulus, dapatkah mereka membuatnya (menjadi) terjangkau?" kata ketua eksekutif Westports, Ruben Emir Gnanalingam, yang mengelola operator pelabuhan terdaftar terbesar di Malaysia.
“Karena kalau tidak, Anda tidak dapat memasarkannya, Anda tidak dapat mempromosikannya sebagai pilihan, karena akan lebih mahal,” tambahnya.
Para ahli mengatakan kepada CNA bahwa negara-negara Asia Tenggara harus bersatu agar dapat memperoleh manfaat dari integrasi ekonomi.
“Jika Anda melihat negara-negara anggota ASEAN, ya, mereka bersatu. Ya, (ada) sentralitas ASEAN. Namun, mereka sering bersaing satu sama lain,” kata Chris Humphrey, direktur eksekutif Dewan Bisnis UE-ASEAN yang berpusat di Singapura.
“Mereka bersaing satu sama lain untuk mendapatkan aliran FDI (penanaman modal asing langsung). Mereka bersaing satu sama lain untuk perdagangan. Kita perlu memastikan bahwa daripada bersaing, kita benar-benar memanfaatkan kekuatan satu sama lain,” yegas Humprey.