Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. AstraZeneca berencana memisahkan unit bisnisnya (spin off) di China, dan mendaftarkan unit baru di Hong Kong.
Dikutip dari Reuters, Senin (19/6), produsen obat terbesar itu bisa juga listing unit barunya di Shanghai.
Spin off AstraZeneca ini digadang-gadang untuk melindungi perusahaan dari ketegangan geopolitik yang meningkat antara China dengan Amerika Serikat.
Produsen obat asal Inggris-Swedia ini, sudah mendiskusikan ide tersebut dengan para bankir sejak beberapa bulan lalu.
AstraZeneca yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di Inggris berdasarkan nilai pasarnya yang mencapai € 183 mililar, akan memisahkan unitnya di China menjadi perusahaan di tempat lain namun tetap memegang kendali atas bisnisnya.
Baca Juga: China Bangun Pelabuhan Baru di Laut China Selatan untuk Penelitian Laut Dalam
Beberapa spekulasi berdatangan, ada yang menyebut bahwa rencana spin off AstraZeneca di Hong Kong atau di Shanghai dapat melindungi perusahaan secara politis dari segala tindakan yang mungkin akan dilakukan China.
Dengan saham yang terpisah, juga dapat membantu investor yang menempatkan sahamnya di AstraZeneca memiliki risiko yang lebih kecil terhadap aksi-aksi yang mungkin dilakukan Tiongkok.
Namun, ini bukan pertama kalinya perusahaan farmasi itu mencari pendanaan spin off untuk unitnya di China. Tercatat pada tahun 2017, AstraZeneca membentuk perusahaan riset dan pengembangan dengan dana yang bersumber dari Tiongkok.
Perusahaan itu bernama Dizal Pharmaceutical, yang terdaftar di Shanghai dua tahun lalu. Lebih lanjut, pihak AstraZeneca tidak mau berkomentar terkait rumor ataupun aksi spin off tersebut.
AstraZeneca adalah perusahaan farmasi terbesar di Cina berdasarkan penjualannya yang mampu menghasilkan US$ 1,6 miliar pada kuartal pertama di negara tersebut.
Tiongkok sendiri merupakan pasar menarik bagi perusahaan farmasi karena populasinya yang besar dan menua sehingga semakin banyak yang menderita penyakit yang disebabkan oleh rokok, polusi dan pola makan ala barat.
Baca Juga: China Larangan Karyawan Sektor Keuangan Memakai Barang Mewah