Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Paus Fransiskus mencium bendera Lebanon yang diserahkan kepadanya oleh pastor Lebanon Georges Breidi dan menundukkan kepalanya untuk mengucapkan doa hening bagi negara, yang masih belum pulih dari ledakan pelabuhan yang mematikan bulan lalu dan meningkatnya ketegangan sektarian.
Di akhir audiensi, dia mengundang pastor itu ke depan untuk mengibarkan bendera saat paus menyerukan perdamaian dan dialog di Lebanon.
Baca Juga: Paus Benediktus XVI sakit keras usai jenguk kakaknya yang meninggal di Jerman
Dia mengumumkan bahwa Jumat, 4 September akan menjadi hari doa dan puasa untuk Lebanon dan bahwa dia mengirim Menteri Luar Negeri, Kardinal Pietro Parolin - orang nomor dua dalam hierarki Vatikan - ke Beirut pada hari itu untuk mewakilinya.
Dia mengundang penganut agama lain untuk ambil bagian.
"Lebanon tidak bisa ditinggalkan begitu saja," kata Fransiskus, meminta politisi, pemimpin agama untuk berkomitmen dengan ketulusan dan transparansi"untuk membangun kembali negara dan agar negara-negara membantu tanpa terlibat dalam ketegangan regional.