Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - VATICAN CITY. Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di depan umum untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada hari Rabu, tersenyum dan mengobrol ketika dia muncul kembali setelah lockdown akibat virus corona.
Audiensi, di mana Paus Fransiskus mengumumkan hari doa dan puasa untuk Lebanon, diadakan di halaman Santo Damaso di Istana Apostolik Vatikan.
Para pengunjung diperiksa suhu mereka saat memasuki Vatikan dan hampir semua orang di antara sekitar 500 peziarah, termasuk Pengawal Swiss berseragam upacara mengenakan topeng. Publik duduk di kursi yang diatur untuk memastikan jarak sosial.
Baca Juga: Sejarah Vatikan, negara terkecil di dunia
"Setelah berbulan-bulan, kami melanjutkan pertemuan kami secara tatap muka dan bukan layar ke layar, tatap muka, dan ini indah," kata Fransiskus disambut tepuk tangan di awal penonton seperti dilansir Reuters, Rabu (2/9).
Fransiskus jelas menikmati dirinya sendiri ketika dia berjalan melewati tamu yang mulai salin dorong untuk melihatnya dari dekat. Paus juga sering berhenti untuk berbicara dengan mereka dari jarak satu hingga dua meter (yard).
Paus terakhir kali mengadakan audiensi dengan kerumunan publik pada awal Maret. Setelah itu, pandemi virus corona memaksanya mengadakan audiensi virtual yang ditransmisikan dari perpustakaan resmi kepausan melalui televisi atau internet, sebuah pengalaman yang ia gambarkan mirip dengan "dikurung".
Dia memberkati anak-anak dari kejauhan saat dia melewati jalan ke mimbar untuk menyampaikan perhatiannya.
Baca Juga: Paus: Sangat menyedihkan jika orang kaya diberi prioritas untuk vaksin corona
Fransiskus tampak bersemangat berada di dalam kerumunan meskipun jumlah yang hadir itu jauh lebih kecil dari biasanya yang mencapai puluhan ribu peziarah di Lapangan Santo Petrus, tempat peziarah luar ruangan biasanya diadakan.
Paus Fransiskus mencium bendera Lebanon yang diserahkan kepadanya oleh pastor Lebanon Georges Breidi dan menundukkan kepalanya untuk mengucapkan doa hening bagi negara, yang masih belum pulih dari ledakan pelabuhan yang mematikan bulan lalu dan meningkatnya ketegangan sektarian.
Di akhir audiensi, dia mengundang pastor itu ke depan untuk mengibarkan bendera saat paus menyerukan perdamaian dan dialog di Lebanon.
Baca Juga: Paus Benediktus XVI sakit keras usai jenguk kakaknya yang meninggal di Jerman
Dia mengumumkan bahwa Jumat, 4 September akan menjadi hari doa dan puasa untuk Lebanon dan bahwa dia mengirim Menteri Luar Negeri, Kardinal Pietro Parolin - orang nomor dua dalam hierarki Vatikan - ke Beirut pada hari itu untuk mewakilinya.
Dia mengundang penganut agama lain untuk ambil bagian.
"Lebanon tidak bisa ditinggalkan begitu saja," kata Fransiskus, meminta politisi, pemimpin agama untuk berkomitmen dengan ketulusan dan transparansi"untuk membangun kembali negara dan agar negara-negara membantu tanpa terlibat dalam ketegangan regional.