Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Australia berencana memberikan tiga jam listrik tenaga surya gratis setiap hari kepada rumah tangga, termasuk bagi mereka yang tidak memiliki panel surya, melalui program efisiensi energi nasional yang akan mulai berjalan pada tahun 2026.
Menteri Energi Australia Chris Bowen mengatakan, program bernama Solar Sharer ini akan diluncurkan terlebih dahulu di New South Wales, Australia Selatan, dan wilayah tenggara Queensland, sebelum nantinya diperluas ke seluruh negeri.
Menurut Bowen, pengguna akan memperoleh listrik gratis pada saat kapasitas pembangkitan energi surya mencapai puncaknya, yakni pada tengah hari.
Baca Juga: Bursa Australia Melemah Tertekan Sektor Tambang & Energi, Pasar Tunggu Keputusan RBA
“Mereka yang dapat memindahkan penggunaan listriknya ke periode nol biaya akan memperoleh manfaat langsung, baik mereka memiliki panel surya atau tidak, serta terlepas dari apakah mereka pemilik rumah atau penyewa. Semakin banyak orang yang memanfaatkan program ini dan menyesuaikan waktu penggunaan listriknya, semakin besar pula manfaat sistem yang akan menurunkan biaya bagi semua pengguna listrik,” kata Bowen, Selasa (22/10).
Saham Perusahaan Listrik Terkoreksi
Pengumuman program tersebut berdampak pada pergerakan saham dua perusahaan listrik terbesar di Australia, yaitu AGL Energy Ltd (AGL.AX) dan Origin Energy Ltd (ORG.AX), yang turun sekitar 3% pada perdagangan Selasa sore waktu setempat.
Saat ini, sekitar empat juta rumah tangga di Australia telah memiliki panel surya atap. Pada siang hari yang cerah, pasokan listrik dari energi surya bisa sangat besar hingga harga listrik menjadi negatif, sementara permintaan puncak justru terjadi beberapa jam kemudian, yang menimbulkan tekanan pada jaringan listrik nasional.
Baca Juga: Konsumsi Australia Belum Pulih, RBA Diperkirakan Tahan Suku Bunga
Melalui program Solar Sharer, rumah tangga tanpa panel surya—termasuk penghuni apartemen—akan tetap bisa menikmati manfaat listrik tenaga surya gratis.
Dorong Transisi ke Energi Terbarukan
Program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat transisi energi bersih. Pada tahun 2022, Chris Bowen menetapkan target 82% pasokan listrik nasional berasal dari energi terbarukan pada 2030, sejalan dengan target penurunan emisi sebesar 43% dibandingkan tingkat emisi tahun 2005.
Untuk dapat menikmati listrik gratis ini, pelanggan diwajibkan memiliki smart meter (meteran pintar) dan akan memperoleh manfaat maksimal apabila mereka menggeser waktu penggunaan listrik utama—seperti menjalankan peralatan rumah tangga atau mengisi daya kendaraan listrik—ke tengah hari, ketika pasokan energi surya melimpah dan gratis.


 
 
 
 
 
 
 










