Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – SYDNEY. Belanja rumah tangga di Australia mencatat kenaikan tipis pada September 2025, ditopang oleh pengeluaran untuk makanan, kesehatan, dan bahan bakar.
Namun, penurunan pada sektor perjalanan udara dan akomodasi menandakan pemulihan konsumsi masih belum merata.
Data Australian Bureau of Statistics (ABS) pada Senin (3/11/2025) menunjukkan, Indeks Belanja Rumah Tangga (MHSI) naik 0,2% secara bulanan, setelah stagnan pada Agustus.
Baca Juga: Harga Kedelai Sentuh Level Tertinggi 15 Bulan, Disokong Harapan Permintaan dari China
Secara tahunan, laju pertumbuhan belanja meningkat menjadi 5,1% dari 4,9% pada bulan sebelumnya.
Namun, dalam terkoreksi inflasi (riil), pertumbuhan belanja sepanjang kuartal III hanya 0,2%, melambat dibandingkan 0,9% pada kuartal II.
Kinerja tersebut hanya menambah kurang dari 0,1 poin persentase terhadap pertumbuhan ekonomi, menandakan bahwa pemulihan konsumsi masih rapuh.
“Kami memperkirakan momentum ini akan melemah pada akhir tahun. Kenaikan upah riil mulai melambat, sementara tingkat pengangguran meningkat,” ujar Harry Murphy Cruise, Kepala Riset Ekonomi dan Perdagangan Global di Oxford Economics Australia.
“Kombinasi faktor tersebut sudah menekan kepercayaan konsumen,” lanjutnya.
Baca Juga: Bursa Asia Menguat Didukung Sentimen AI Senin (3/11), Dolar AS Dekati Puncak 3 Bulan
ABS juga mencatat, angka belanja dipengaruhi oleh penurunan penjualan ilegal rokok dan tembakau, yang mengurangi sekitar 0,2 poin persentase per kuartal dari total konsumsi rumah tangga.
Sementara itu, Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan menahan suku bunga acuan 3,6% pada pertemuan Selasa besok, setelah inflasi kembali meningkat dan memupus harapan akan pelonggaran kebijakan tambahan tahun ini.
Pasar kini memperkirakan satu kali pemangkasan suku bunga lagi baru terjadi pada Mei 2026.
Harga rumah yang melonjak tajam pada Oktober, tertinggi dalam dua tahun terakhir menambah kekayaan rumah tangga dan menjadi argumen bagi RBA untuk menunda pelonggaran lebih lanjut.
Baca Juga: Ekspansi Pabrik China Tersendat di Oktober, Sentimen Tarif Bikin Pelaku Usaha Waspada
Meski demikian, konsumen masih berhati-hati dalam berbelanja, sementara pasar tenaga kerja mulai kehilangan momentum, menciptakan dilema bagi pembuat kebijakan yang berusaha menjaga keseimbangan antara lapangan kerja penuh dan inflasi rendah.
Laporan ABS juga menunjukkan belanja untuk jasa tidak berubah dibanding bulan sebelumnya, sedangkan pengeluaran untuk barang termasuk makanan dan bahan bakar naik 0,4%.


 
 
 
 
 
 










