kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Australia Akan Memangkas Separo dari Suku Bunga Acuannya


Jumat, 23 Januari 2009 / 16:02 WIB


Sumber: Bloomberg |

CANBERRA. Bank sentral Australia kemungkinan akan memangkas lebih dari setengah dari suku bunga acuannya sat ini seiring dengan semakin terperosoknya Negeri Kanguru ke kubangan resesi. Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Reserve Bank of Australia terdahulu, Bernie Fraser.

Para penentu kebijakan ini akan meriung bersama untuk membincangkan suku bunganya pada 3 Februari 2009 mendatang.

Fraser, bos besar Reserve Bank of Australia selama negeri ini juga terbenam di dalam resesi tahun 1991, menegaskan bahwa para pemangku kebijakan kemungkinan akan mengikis overnight cash rate ke level yang lebih rendah dari 2% dari suku bunga acuan saat ini, 4,25%.

"Resesi ini akan semakin dalam dan lebih lama dari resesi 1991. Bank sentral Australia bisa memangkas hingga dibawah 2%. Mereka akan menggulirkan suku bunga serendah mungkin selama mereka memang memerlukan langkah itu dan juga menggerojokkan stimulus dari pemerintah," katanya.

Gubernur Reserve Bank of Australia yang menjabat saat ini, Glenn Stevens, telah mengambil kebijakan yang sangat agresif dalam dua dekade belakangan dengan mengiris suku bunganya sebesar 3% sejak September lalu.

Bisa dimaklumi, perekonomian Australia kian merapuh dan hanya menggelinding 0,1% pada kuartal ketiga tahun lalu. Level ini merupakan level yang paling lemah dalam delapan tahun terakhir ini.

Tak hanya itu saja, tingkat pengangguran juga menanjak ke level yang paling tinggi dalam dua tahun ini, yaitu 4,5% pada bulan Desember lalu.

Rekan bisnis Australia yang paling besar, yaitu China dan Jepang, juga membeku akibat resesi ini. China, misalnya, lambatnya perekonomian di China akan mengurangi ekspor Australia sebesar A$ 5 miliar. Padahal, ekspor Australia setara dengan 20% GDP-nya.

"Untuk sementara waktu, segala sesuatu akan sulit," tegas Fraser. Menurutnya, situasi ini akan menjadi lebih buruk dan akan bertahan untuk beberapa waktu seiring dengan gelindingan perekonomian dunia yang juga seret.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×