Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Bank of Korea (BoK) akhirnya memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 0,5% ke rekor terendah. Langkah yang diambil bank sentral Korea Selatan (Korsel) ini mengikuti rekan sejawatnya di Taiwan dan Indonesia yang juga mengambil langkah serupa pada minggu ini. Pemotongan suku bunga acuan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Asia yang saat ini terkena dampak perlambatan ekonomi global.
Gubernur BoK Lee Seong Tae dan jajaran direksi lain menurunkan suku bunga pinjaman selama tujuh hari menjadi 2,5% di Seoul hari ini. Dengan demikian, ini merupakan pemangkasan bunga acuan yang kelima dilakukan BoK sejak Oktober lalu. "Perekonomian semakin memburuk seiring anjloknya permintaan dari domestik dan luar negeri lebih buruk dari prediksi semula," demikian pernyataan resmi dari bank sentral Korsel.
Penetapan suku bunga dengan rekor terendah di Korsel merupakan salah satu kebijakan baru dari Pemerintahan Lee Myung Bak untuk menggairahkan kembali perekonomian. Sebelumnya, Pemerintah Korsel juga sudah mengguyur sistem finansial dengan dana sebesar 140 triliun won atau setara US$ 106 miliar untuk pemotongan pajak, penambahan anggaran belanja dan penambahan likuiditas.
"Perekonomian semakin terpuruk. Tinggal bagaimana para penentu kebijakan mengerem laju kejatuhan perekonomian ini dengan segala kebijakan baru,’ jelas Oh Suk Tae, ekonom Citigroup Inc di Seoul.
Keputusan mengenai suku bunga hari ini sudah diprediksi sebelumnya oleh 15 dari 17 ekonom yang disurvei Bloomberg News.
Sementara itu, pemangkasan suku bunga Korsel belum dapat memberikan sentiment positif bagi indeks acun Kospi. Pada pukul 10.15 waktu Seoul, Kospi melorot 1,3% menjadi 1.189,85. Sementara itu, mata uang won mengalami penguatan 0,4% menjadi 1.328,25 terhadap dolar setelah sebelumnya keok 26% sepanjang 2008.