Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Bank of Korea (BoK) akhirnya mengikuti rekan sejawatnya yang lain. Dalam pertemuan daruratnya hari ini, BoK memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunganya. Kebijakan ini diambil untuk meningkatkan tingkat kepercayaan investor yang semakin memudar.
Rendahnya kepercayaan investor ini terjadi setelah saham-saham di Negeri Ginseng itu mengalami penurunan tajam yang mencapai seperlima dari nilainya serta anjloknya nilai won yang merupakan terendah dalam sepuluh tahun terakhir pada minggu lalu.
Gubernur BoK Lee Seong Tae juga memutuskan untuk menurunkan repurchase rate selama tujuh hari sebesar 75 basis poin menjadi 4,25%. Selain itu, BoK juga memangkas pinjaman khusus bagi unit usaha kecil dan menengah menjadi 2,5% dari 3,25%.
Meski demikian, hari ini, Presiden Lee Myung Bak menegaskan bahwa kondisi perekonomian Korea Selatan tidak terlalu buruk. Ia juga bilang, perekonomian Korsel saat ini tidak sama dengan krisis finansial pada 1997 lalu, di mana pada waktu itu Korsel membutuhkan pinjaman dana segar sebesar US$ 57 miliar dari International Monetary Fund (IMF).
“Pemerintahan Korsel wajib untuk mengambil langkah dramatis dalam menghadapi guncangan global. Pemangkasan tingkat suku bunga bisa jadi meningkatkan pasar finansial,” kata David Cohen, director of Asian economic forecasting di Action Economics di Singapura.
Sementara itu, indeks acuan saham Kospi pada pukul 10.55 pagi waktu Seoul terpeleset 0,8%, setelah sempat naik 3% pada awal pembukaan transaksi. Sekadar informasi, pada minggu lalu, indeks sudah anjlok 20%. Sedangkan won terpuruk dari 1.424 menjadi 1.441,60 terhadap dolar AS. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, nilai won sudah melemah sebesar 35%.