kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.782   14,00   0,09%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Australia Batalkan Proyek Satelit Militer Lockheed Martin


Selasa, 05 November 2024 / 13:47 WIB
Australia Batalkan Proyek Satelit Militer Lockheed Martin
ILUSTRASI. Logo Lockheed Martin terlihat selama pertunjukan udara Japan Aerospace 2016 di Tokyo, Jepang, 12 Oktober 2016. Pemerintah Australia telah membatalkan proyek satelit militer senilai miliaran dolar yang melibatkan perusahaan Lockheed Martin.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SYDNEY. Pemerintah Australia telah membatalkan proyek satelit militer senilai miliaran dolar yang melibatkan perusahaan Lockheed Martin. 

Departemen Pertahanan Australia mengumumkan keputusan ini pada hari Senin (4/11/2024), dengan menyatakan bahwa militer akan mengalihkan fokusnya ke sistem multi-orbit.

Tahun lalu, Lockheed Martin terpilih sebagai penyedia sistem komunikasi satelit Geostationary Earth Orbit (GEO). Proyek ini bertujuan untuk menghadirkan sistem komunikasi satelit pertama yang dikendalikan oleh Australia di wilayah samudra Indo-Pasifik.

Baca Juga: Lockheed Martin Incar Lebih Banyak Pengiriman Jet Tempur F-35 ke Australia

Namun, proyek satelit GEO dengan orbit tunggal tersebut kini dibatalkan. Departemen Pertahanan menyatakan bahwa percepatan teknologi antariksa dan ancaman yang berkembang telah menyebabkan sistem orbit tunggal tidak lagi sesuai dengan prioritas strategis Australia. 

Sebagai gantinya, pemerintah akan memprioritaskan kemampuan multi-orbit untuk memperkuat ketahanan Angkatan Pertahanan Australia.

Dalam wawancara dengan Australian Broadcasting Corporation, Perdana Menteri Anthony Albanese menegaskan bahwa meskipun anggaran pertahanan meningkat, pemerintah tetap fokus pada prioritas dalam pembelian perlengkapan militer.

Saat pengumuman proyek Lockheed Martin tahun lalu, pihak berwenang menyebut nilai proyek mencapai miliaran dolar. Namun, dalam pernyataan terbaru, Departemen Pertahanan tidak memberikan rincian spesifik mengenai nilai proyek yang dibatalkan tersebut. 

Baca Juga: Australia Segera Boyong Sistem Rudal HIMARS Senilai US$385 Juta dari AS

Meskipun demikian, pemerintah tetap mengalokasikan dana sebesar A$9 sampai A$ 12 miliar (sekitar US$ 13,87 miliar) untuk pengembangan kemampuan luar angkasa.

Selanjutnya: Nusa Raya Cipta (NRCA) Catat Laba Bersih Rp 84,71 Miliar per Kuartal III 2024

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Berpelukan Untuk Kesehatan dan Mental, Ternyata Bisa Turunkan Darah Tinggi


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×