kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Australia Batalkan Proyek Satelit Militer Lockheed Martin


Selasa, 05 November 2024 / 13:47 WIB
Australia Batalkan Proyek Satelit Militer Lockheed Martin
ILUSTRASI. Logo Lockheed Martin terlihat selama pertunjukan udara Japan Aerospace 2016 di Tokyo, Jepang, 12 Oktober 2016. Pemerintah Australia telah membatalkan proyek satelit militer senilai miliaran dolar yang melibatkan perusahaan Lockheed Martin.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SYDNEY. Pemerintah Australia telah membatalkan proyek satelit militer senilai miliaran dolar yang melibatkan perusahaan Lockheed Martin. 

Departemen Pertahanan Australia mengumumkan keputusan ini pada hari Senin (4/11/2024), dengan menyatakan bahwa militer akan mengalihkan fokusnya ke sistem multi-orbit.

Tahun lalu, Lockheed Martin terpilih sebagai penyedia sistem komunikasi satelit Geostationary Earth Orbit (GEO). Proyek ini bertujuan untuk menghadirkan sistem komunikasi satelit pertama yang dikendalikan oleh Australia di wilayah samudra Indo-Pasifik.

Baca Juga: Lockheed Martin Incar Lebih Banyak Pengiriman Jet Tempur F-35 ke Australia

Namun, proyek satelit GEO dengan orbit tunggal tersebut kini dibatalkan. Departemen Pertahanan menyatakan bahwa percepatan teknologi antariksa dan ancaman yang berkembang telah menyebabkan sistem orbit tunggal tidak lagi sesuai dengan prioritas strategis Australia. 

Sebagai gantinya, pemerintah akan memprioritaskan kemampuan multi-orbit untuk memperkuat ketahanan Angkatan Pertahanan Australia.

Dalam wawancara dengan Australian Broadcasting Corporation, Perdana Menteri Anthony Albanese menegaskan bahwa meskipun anggaran pertahanan meningkat, pemerintah tetap fokus pada prioritas dalam pembelian perlengkapan militer.

Saat pengumuman proyek Lockheed Martin tahun lalu, pihak berwenang menyebut nilai proyek mencapai miliaran dolar. Namun, dalam pernyataan terbaru, Departemen Pertahanan tidak memberikan rincian spesifik mengenai nilai proyek yang dibatalkan tersebut. 

Baca Juga: Australia Segera Boyong Sistem Rudal HIMARS Senilai US$385 Juta dari AS

Meskipun demikian, pemerintah tetap mengalokasikan dana sebesar A$9 sampai A$ 12 miliar (sekitar US$ 13,87 miliar) untuk pengembangan kemampuan luar angkasa.




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×