kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Australia Diprediksi Kekurangan Pasokan Gas Tahun 2026, Apa Dampaknya ke Global?


Sabtu, 06 Juli 2024 / 11:57 WIB
Australia Diprediksi Kekurangan Pasokan Gas Tahun 2026, Apa Dampaknya ke Global?
ILUSTRASI. Pemandangan udara dari Fasilitas FLNG Prelude dengan Valencia Knutsen yang berlabuh pada 11 Juni 2019.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia merupakan salah satu negara eksportir gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) terbesar di dunia saat ini. Namun, Negeri Kanguru ini diperkirakan akan menghadapi ancaman kekurangan pasokan LNG dalam tiga tahun mendatang.

Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) dalam laporan terbarunya memperkirakan, kekurangan pasokan akan terjadi mulai tahun 2027, lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Oleh karena itu, ACCC memperingatkan bahwa Australia kemungkinan perlu agar pasokan yang biasanya dialokasikan ke pasar spot dialihkan kepada konsumen lokal. Jika itu terjadi, maka harga gas global ke depan akan meningkat.

Baca Juga: Saudi Aramco dan ADNOC Pertimbangkan Tawaran untuk Akuisisi Santos

Selain itu, komisi independen tersebut juga mendesak agar produksi LNG ditingkatkan demi menghadapi tantangan kenaikan permintaan.

Australia merupakan salah satu produsen komoditas terbesar di dunia, kaya akan sumber daya mulai dari emas dan bijih besi hingga gas lepas pantai. Tapi, negara ini menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan kebutuhan energi lokal dan memenuhi pasar ekspor.

Negara ini masih tetap menjadi salah satu eksportir LNG terbesar setelah digeser dari posisi teratas oleh Amerika Serikat (AS) dan Qatar dalam beberapa tahun terakhir.

ACCC dalam laporan tersebut mengatakan bahwa solusi jangka panjang terhadap kekurangan pasar gas memerlukan serangkaian kebijakan dan respons pasar,” kata laporan sementara tersebut.

“Di antaranya, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan sumber-sumber produksi dan pasokan gas baru,” tulis ACCC.

Saat ini, LNG yang diproduksi dari ladang gas lepas pantai di Australia utara, serta ladang gas lapisan batubara di darat di Queensland, sebagian besar dikirim ke Jepang, Tiongkok, Taiwan, dan Korea Selatan.

Baca Juga: Biaya Visa Pelajar ke Australia Naik 125% Per Juli 2024

ACCC dan Operator Pasar Energi Australia telah lama memperkirakan kesenjangan pasokan gas untuk negara-negara bagian selatan dan menyerukan investasi baru untuk memenuhi permintaan dari perumahan, bisnis, dan pembangkit listrik bertenaga gas.

Australia perlu mencari cadangan gas baru untuk menjamin pasokan yang berkelanjutan, sebuah laporan memperingatkan.

Kepala Eksekutif Produsen Energi Australia, Samantha McCulloch, mengatakan pemerintah tidak bisa terus mengabaikan peringatan tersebut.

“Operator Pasar Energi Australia memperingatkan bahwa Victoria hampir kehabisan bahan bakar dua minggu lalu karena tingginya permintaan akan pembangkit listrik berbahan bakar gas selama cuaca dingin,” kata McCulloch.




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×